5 Peristiwa Besar dalam Sejarah yang Disebabkan Kesalahan Sepele

Pernahkah kamu mendengar teori Efek Kupu-kupu (Butterfly Effect)? Teori Efek Kupu-kupu berpendapat mengenai perubahan kecil di suatu tempat dapat memengaruhi kejadian besar di tempat lain. Meski masih berupa teori, nyatanya sudah banyak kejadian yang membuktikan adanya Efek Kupu-kupu ini, seperti kejadian besar gara-gara hal sepele. Dilansir dari Storypick, Selasa (24/1/2017), berikut adalah 5 kesalahan sepele yang menyebabkan peristiwa besar dalam sejarah.

Titanic tenggelam gara-gara kunci hilang

Titanic tenggelam (Telegraph)

Sampai saat ini, banyak kesaksian yang dipaparkan atas tragedi tenggelamnya kapal terbesar di masanya itu. Namun dari sekian banyak kesaksian, ada satu cerita ironis yang dipaparkan oleh salah satu korban yang selamat. Fred Fleet adalah seorang kru kapal yang bertugas memantau gunung es.

Sebelum Titanic tenggelam, ternyata ia tak bisa mengambil teropongnya yang terkunci. Freed tak bisa menemukan di mana kunci itu seharusnya. Ia bahkan bersaksi, jika kunci itu ada, Titanic tak akan tenggelam. Ternyata sebelum kapal berlayar, orang yang bertanggung jawab terhadap Titanic, David Blair, digantikan dengan orang lain. Dan kunci tersebut masih berada di dalam saku David yang lupa menyerahkannya.

Runtuhnya Tembok Berlin karena pembacaan pidato yang tidak benar

Tembok Berlin (Fact Slides)

Sebelum menjadi kesatuan seperti sekarang, Jerman terpecah menjadi dua, yaitu Jerman Timur dan Jerman Barat dengan Tembok Berlin sebagai pemisah. Suatu saat, pemerintah Jerman Timur ingin memberi sedikit kelonggaran kunjungan ke Jerman Barat. Seorang pejabat beranma Gunter Schabowski ditugaskan untuk menginfokan hal tersebut.

Pada tanggal 9 November 1989, Gunter diserahi kertas pidato yang tak ia baca dengan teliti. Isinya panjang dan membosankan. Namun orang-orang mulai awas saat mendengar soal pelonggaran aturan mengunjungi Jerman Barat. Beberapa wartawan yang awalnya bengong karena pidato yang panjang mengira kebebasan mengunjungi Jerman Barat akan dilakukan seluruhnya.

Saat orang-orang bertanya kapan aturan itu berlaku, Gunter yang tak membaca pidatonya dengan benar tak bisa menemukan tanggal yang pasti. Namun karena tak ingin malu di depan pers, ia bergumam “Segera!” Media heboh dengan berita kebebasan mengunjungi Jerman Barat. Saking ricuhnya, massa akhirnya meruntuhkan Tembok Berlin yang terkenal itu.

Perang Dunia I gara-gara salah belok

Franz Ferdinand (Bhspirit)

Sebagaimana yang diketahui, salah satu penyebab meletusnya PD I yakni terbunuhnya Archduke Franz Ferdinand dari Austria serta istrinya. Tewasnya Franz Ferdinand menyebabkan bentrokan diplomatik yang berujung pada perang.

Pada hari yang bersejarah itu, dua upaya pembunuhan dilakukan. Usaha pertama gagal karena sopir Franz berhasil menghindar sebelum bom yang dilempar pembunuh meledak. Franz dan istrinya selamat meski banyak korban yang berjatuhan.

Franz kemudian ingin menemui para korban. Saat dalam perjalanan ke rumah sakit, sang sopir salah belok. Dalam sebuah toko di jalan yang dipilih si sopir ternyata ada seorang pembunuh. Melihat mobil Franz, sang pembunuh melepaskan dua tembakan yang menyebabkan Franz serta istrinya tewas. PD I pun meletus.

Kitab suci dijuluki Kitab Pendosa gara-gara kurang satu kata

Kalimat di Wicked Bible (Goodhousekeeping)

Wicked Bible atau Kitab Pendosa merupakan Alkitab yang diterbitkan kerajaan London, Robert Barker, dan Martin Lucas pada tahun 1631. Awalnya, Alkitab tersebut dimaksudkan untuk menjadi cetakan ulang King James Bible. Namun, pada surat Exodus 20: 14, di bagian Ten Commandements, terdapat kesalahan cetak berupa kata ‘not’ yang ketinggalan.

Dalam Al-kitab seharusnya tercetak “Thou Shalt Not Commit Adultery” atau Jangan Berzina, hanya tercetak Thou Shalt Commit Adultery. Setahun berikutnya, karena kesalahan tersebut penerbit alkitab didenda dan dicabut izinnya. Sebagian besar eksemplar ditarik dan dibakar.

Normandia direbut Sekutu gara-gara hari ulang tahun

Serangan Sekutu (Ddaybattletours)

Awal mulanya, komandan Erwin Rommel ditugaskan untuk menjaga Normandia, garis pantai Prancis. Namun ia yakin kalau serangan musuh tidak akan terjadi mengingat cuaca yang buruk. Maka ia pun memutuskan pulang ke rumah untuk merayakan ulang tahun istrinya. Tak lupa, ia mengajak beberapa perwira yang lain. Tak disangka, ternyata pada tanggal 6 Juni 1944, tepat saat istri sang komandan berulang tahun, sekutu menyerang. Saat Erwin kembali, semua pantai telah direbut oleh tentara sekutu.

Tak hanya itu, pada saat perang terjadi tentara Jerman ingin menggunakan Tank Panzer untuk menyerang sekutu. Mereka menghubungi Hitler untuk meminta persetujuan. Sayangnya, Hitler tengah tidur dan tak ada yang berani membangunkannya. Jadilah Jerman gagal mempertahankan Normandia. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Keren, Komik Buatan Indonesia Ini Ajarkan Cara Berbahasa yang Baik

Rangkap 18 Jabatan, Sutradara Ini Raih Rekor MURI