Ini Alasan Kenapa Tidak Ada Kamar 420 di Hotel

Ketika sedang menginap di hotel, terutama di negara Barat, pernahkah kamu menyadari ada beberapa hotel yang memiliki hotel kamar 419 tapi langsung loncat ke kamar bernomor 421? Atau malah melihat nomor kamar 419+1?

Memang tidak selalu begitu, tapi sejumlah pelaku bisnis hotel berusaha menghindari adanya kamar 420 karena dikait-kaitkan dengan ganja dan segala keramaian yang kadang-kadang terjadi di kamar dengan nomor tersebut.

Dilansir dari News.com.au, Jumat (3/2/2017), pada tanggal 20 April, ditulis 4/20 untuk format penanggalan Barat, di Australia dan beberapa negara lain, para penggemar ganja kerap merayakan dengan suka cita. Bahkan, perayaan dari penggemar ganja itu dilakukan pada pukul 4.20 sore.

Tahun 2016 lalu, tanggal 20 April dirayakan dengan berbagai cara. Yang paling mencengangkan adalah filter Bob Marley baru keluaran aplikasi Snapchat, yang bisa dibilang cukup kontroversial.

Kamar 419+1 (Imgur)

Orang-orang yang menggemari ganja itu kemudian mencuri papan tanda kamar 420 dari hotel-hotel untuk dijadikan cinderamata atau sekalian membuat kegaduhan di dalam kamar 420 itu.

Oleh karena itu, beberapa hotel atau penginapan mencoba untuk mencegah kejadian serupa dengan cara menghilangkan kamar nomor 420. Hal ini telah dilakukan di berbagai negara.

Sebuah hotel di negara bagian Colorado, yang melegalkan penggunaan ganja, mengukir angka 420 langsung ke pintu kamar supaya tidak memerlukan papan nomor kamar dan tidak perlu mengganti papan nomor jika dicuri.

Angka 420 langsung diukir atau ditulis di pintu (Imgur)

Lalu kenapa angka 420 jadi angka favorit para pemadat ganja itu? Hal ini sudah menjadi perdebatan selama beberapa generasi, tapi sebagian besar merujuk kepada segerombolan mahasiswa California pada tahun 1970-an yang memulai tradisi â??gitingâ?? bersama secara rahasia pada pukul 4.20 sore. Angka ini kemudian menjadi istilah gaul untuk menghisap ganja, bahkan menghiasi lagu, film, maupun sejumlah ekspresi gaul populer lainnya.

Rupanya, bukan hanya angka 420 saja yang menjadi masalah bagi industri perhotelan. Beberapa hotel menghindari atau justru menghilangkan lantai 13. Kalau pun digunakan, lantai 13 itu digunakan sebagai gudang atau kawasan pemeliharaaan. Hal ini dikarenakan kepercayaan angka 13 yang dipercaya sebagai angka pembawa sial.

Ada juga nomor-nomor hotel yang hanya berarti sesuatu pada hotel-hotel tertentu karena kaitannya dengan cerita horor ataupun laporan adanya kegiatan paranormal. Misalnya kamar 217 dan 418 di The Stanley Hotel di negara bagian Colorado. Tempat penginapan in menjadi ilham bagi penulis cerita horor Stephen King yang dituangkan dalam salah satu karyanya yang “The Shining”.

Cover buku The Shining (Amazon)

Di Indonesia, sejumlah hotel di pantai selatan pulau Jawa dan Bali juga kerap memiliki kamar bernomor tertentu yang selalu kosong karena dianggap sebagai ruang khusus bagi â??penungguâ?? lautan selatan Jawa. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

5 Lagu Bertema Valentine Paling Romantis Sepanjang Masa

5 Pemain Futsal Cantik Asal Indonesia Ini Bikin Meleleh