Festival Melupakan Mantan di Yogyakarta, Buat Kamu yang Ingin Move On

Cara unik dilakukan anak-anak muda di Yogyakarta menjelang hari Valentine. Ratusan anak-anak muda mengikuti Festival Melupakan Mantan yang pada tahun ini digelar di Halaman Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta, pada tanggal 11 hingga 13 Februari.

Halaman KR itu nantinya akan diubah menjadi media instalasi yang akan membawa muda-mudi kepada nuansa kenangan (akan mantan) di masa lalu yang dibekukan dalam balutan photo, videografi dan performing arts.

Yang unik, dalam festival itu para peserta mendonasikan barang-barang pemberian mantan ataupun yang berkaitan dengan mantan. Barang-barang kenangan tentang mantan seperti boneka, bantal, baju, helm, foto, tas, diary dan lainnya dikumpulkan. Barang-barang ini nantinya akan disortir dan yang masih layak akan didonasikan kepada yang membutuhkan.

Festival Melupakan Mantan (BBC)
Festival Melupakan Mantan (Sociotraveler)

Mereka juga menuliskan curahan hati dan harapan mereka di secarik kertas yang telah disediakan panitia. Kertas tersebut dibakar sebagai simbol untuk melupakan mantan dan kemudian bisa melangkah ke depan tanpa beban.

Festival Melupakan Mantan (Brilio)
Festival Melupakan Mantan (Detik)

Untuk tahun ini, akan ada penambahan acara yaitu membawa dan menyerahkan foto mantan. Foto-foto mantan yang dibawa ini nantinya akan dipasang sebagai galeri bersama para pejuang masa lalu yang baru akan dibuka ketika acara ini selesai (pada saat penutupan festival). Proses penempelan foto sendiri tidak hanya dilakukan sekedar menempel, tetapi pengunjung harus mengikuti prosesi “Lampah Alit”, menaiki tangga kenangan hingga sampai pada ruang privat yang diberi nama “Ruang Kenangan”.

Koordinator festival ini, Seto Prayogi, mengungkapkan bahwa pada mulanya konsep acara ini dimulai dari obrolan saat minum kopi, kemudian digelar kali pertama pada tanggal 13 Februari 2015 di Pojok Beteng Wetan, Yogyakarta.

Festival Melupakan Mantan
Festival Melupakan Mantan (Hipwee)

â??Awalnya ini adalah sebuah festival budaya yang dibuat dengan konsep lebih ringan. Ternyata antusiasme masyarakat sangat tinggi, ditandai dengan ribuan penonton yang memadati acara tersebut,â? ujar pria yang akrab disapa Seto ini, seperti dikutip dari Kompascom, Kamis (9/2/2017).

Dengan mengusung tema “Manjing Catur Puspaning Kalbu” yang memiliki filosofi bahwa peserta festival ini dapat memulai sebuah obrolan dengan hati yang baik untuk bisa move on dari masa lalu.

Festival Melupakan Mantan (Brilio)
Festival Melupakan Mantan (Detik)

â??Konsep acara ini sebenarnya adalah sharing untuk bisa melanjutkan kehidupan tanpa terbebani permasalahan pada masa lalu. Jadi, pesertanya bukan untuk jomblo saja, bahkan pasangan pun bisa hadir, jika memang masih ada beban pada masa lalu alias sebagai ajang refleksi diri,â? ujar pria asal Kulon Progo ini.

Sayangnya, untuk tahun ini, Festival Melupakan Mantan ini mendapatkan protes dari Forum Demokrasi Digital. Forum Demokrasi Digital mengajak penyelenggara untuk ‘melindungi privasi para mantan’ karena dengan membawa foto-foto, ada sejumlah pelanggaran yang bisa terjadi.

Festival Melupakan Mantan (Brilio)

“Selain kita tidak bisa mengontrol pose mantan yang ada di foto-foto tersebut, juga akan menjadi persoalan tambahan jika orang yang ada di foto tersebut berusia 18 tahun ke bawah, yang mana usia tersebut masih menjadi subyek dalam UU Perlindungan Anak,” dalam suratnya kepada panitia.

“Ada resiko foto-­foto orang yang dianggap mantan yang dipajang di galeri tersebut akan difoto ulang oleh pengunjung lantas disebarluaskan melalui media sosial tanpa bisa kita kendalikan dampaknya. Ini membuka celah hukum bagi pihak terkait untuk mempersoalkan hal tersebut.”

Festival Melupakan Mantan (Detik)

Seto Prayogi mengatakan pihaknya tidak bermaksud untuk menyalahgunakan foto-foto mantan tersebut. “Foto-foto itu diletakkan di ruang tertutup dan hanya orang yang mau pasang foto yang bisa masuk. Ketika mereka mau masuk, mereka harus berproses dulu dengan berdoa dan mengucap harapan untuk bisa mengikhlaskan, sesuai temanya,” jelas Seto. “Orang-orang tidak akan berpikir ke arah sana, pesertanya kebanyakan SMA dan kuliah.”

Terlepas dari protesnya, festival ini cocok buat kamu yang ingin move on dari mantan kamu. Berikut ini videonya.

(tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Penampakan Perpustakaan Keliling yang Ada di Dunia 100 Tahun Lalu

Gitar Buatan Pria Ini Jadi Langganan Gitaris Indonesia dan Mendunia