Bukan Pakai Tinta, Kini Tulisan Bisa Dicetak dengan Cahaya

Untuk bisa mencetak suatu tulisan, tentu kita membutuhkan alat yang disebut dengan printer. Printer tak akan bisa mencetak tulisan tanpa adanya tinta yang terpasang di dalamnya. Namun, kini ada inovasi baru, yang memungkinkan kita untuk bisa mencetak tulisan tanpa menggunakan tinta.

Ilmuwan menemukan metode baru mencetak di atas kertas yang digadang jauh lebih murah dibandingkan metode mencetak biasa. Alasannya, metode mencetak di atas kertas yang baru ini tidak menggunakan tinta, melainkan cahaya. Untuk mencapai hal tersebut, tim peneliti mengembangkan pelapis partikel nano khusus yang mudah diaplikasikan pada kertas biasa. Lapisan partikel nano khusus ini dapat berubah warna ketika terpapar oleh sinar ultraviolet (UV).

Pelapis kertas baru yang ditemukan tim peneliti ini berasal dari dua tipe partikel nano yang digabungkan, yaitu Prussian blue dan titanium dioxide (TiO2). Gabungan kedua partikel nano ini akan menghasilkan lapisan yang berwarna biru total. Penambahan sinar UV akan membuat partikel TiO2 bereaksi dan melepas elektron yang membuat warna pigmen Prussian blue memudar. Metode ini yang kemudian mencetak tulisan pada kertas.

Titanium dioxide (Wikimedia)

Uniknya, perubahan warna yang terjadi bisa kembali seperti sedia kala jika lapisan partikel nano khusus ini dipanaskan pada suhu 120 derajat Celcius. Dengan begitu, lapisan ini bisa digunakan ulang hingga 80 kali. Tim peneliti mengatakan hasil cetakan akan bertahan pada kertas setidaknya lima hari sebelum akhirnya mulai memudar kembali menjadi biru.

Pelapis kertas ini dapat dengan cepat diaplikasikan pada kertas biasa dengan cara menyemprotkan lapisan pada kertas. Cara lain yang bisa dilakukan ialah dengan merendam kertas di dalam pelapis khusus ini. Pelapisan ini tidak akan membuat tekstur atau tampilan kertas berubah, kertas akan tetap terlihat sama seperti kertas konvensional pada umumnya.

Tim peneliti yang berasal dari Amerika dan Tiongkok ini mengatakan bahwa teknik mencetak dengan resolusi tinggi ini dapat digunakan di mana saja. Penggunaan cahaya juga menghemat biaya tinta dan kertas, khususnya dalam skala bisnis.

Ilustrasi kertas (Technocrazed)

Selain menguntungkan dari sisi ekonomi, temuan ini juga lebih ramah lingkungan karena limbah yang berasal dari kertas cukup banyak. Di Amerika Serikat contohnya, 40 persen sampah berasal dari kertas.

Di sisi lain, penghematan kertas dengan menggunakan pelapis khusus ini juga diharapkan dapat mengurangi jumlah pohon yang harus ditebang untuk persediaan kertas, yaitu sekitar 68 juta pohon di Amerika Serikat. “Temuan kami dipercaya memiliki manfaat yang sangat besar bagi ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat moderen,” jelas salah satu peneliti dari University of California, Yadong Yin, seperti dilansir Science Alert, Senin (13/2/2017).

Yadong Yin (UCR Today)

Ini bukan pertama kalinya para ilmuwan memanfaatkan sinar UV untuk mencetak. Hanya saja, sebelumnya temuan teknik mencetak dengan cahaya tidak begitu mudah untuk diaplikasikan pada kertas biasa. Oleh karena itu, tim peneliti terus berupaya untuk membuat terobosan yang lebih mudah diaplikasikan dalam proses mencetak dengan cahaya.

“Langkah kami selanjutnya ialah membuat laser printer yang dapat bekerja beriringan dengan kertas yang bisa dicetak ulang ini untuk memungkinkan proses mencetak yang cepat. Kami juga akan mencari metode yang efektif untuk memungkinkan pencetakan penuh warna,” kata Yin. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Rejeki Nomplok, Pengangguran Ini Menang Lotere Miliaran Rupiah

5 Band Indonesia yang Pernah Hiasi Kisah Cinta Generasi 90-an