Sisi Lain Hacker Penyebar Virus Ransomware Wannacry yang Ternyata Punya Tujuan Lain

Beberapa hari ini nama Ransomware Wannacry mendadak jadi berita di dunia. Bukan tanpa sebab, Ransomware Wannacry adalah virus komputer yang lagi hits banget karena berhasil menyebar secara cepat dan luas hampir di seluruh dunia. Ada ribuan komputer yang berhasil diretas oleh virus ini, alhasil data komputer yang terkena virus ini terancam hilang dan rusak. Jika komputer kamu terkena virus mematikan ini, maka hanya ada dua cara yang bisa kamu lakukan. Pertama kamu membayar sejumlah uang untuk mengembalikan data-data yang dikunci oleh si hacker. Kedua, kamu harus install ulang sistem operasi komputer kamu dengan resiko data-data hilang selamanya. Serem yah!

Kali ini jadiBerita nggak akan ngebahas tips dan trik mencegah virus WannaCry, apalagi cara mengembalikan data-data yang hilang, ya susah banget sih!. Namun seperti jadiBerita dapatkan informasi dari berbagai sumber, ada tujuan lain dibalik aksi pencipta virus ini. Semoga kamu dewasa dalam menyikapinya dan nggak mudah terbawa suasana.

Jadi sejarahnya, kurang lebih sejak 8 bulan lalu, Shadow Broker aktif banget melakukan percobaan untuk meretas jaringan komputer NSA. Buat kamu yang belum tahu, NSA (National Security Agency) adalah badan keamanan nasional milik Amerika yang tugas utamanya memberikan keamanan untuk negaranya dalam bentuk apapun. Akibat aksinya itu, mereka berhasil membawa 1 gigagytes data dari hasil hacking kepada NSA. Kemudian dari banyaknya data-data yang dicuri, ada juga program senjata cyber dan senjata rahasia milik Amerika yang juga ikut lenyap.

Shadow Broker juga diketahui menjual data-data rahasia dan program senjata cyber itu kepada pihak lain. NSA pun bergerak cepat dan berupaya menutup celah-celah keamanan lebih ketat lagi agar kerugian tidak kembali terjadi. Meski demikian, Shadow Broker masih tetap saja berupaya melakukan pencurian dengan segala cara.

Mungkin sampai sini kamu sudah bisa menilai kalo Shadow Broker dan teman-temannya merupakan sekumpulan orang-orang jahat yang memang sengaja ingin mengambil keuntungan dari aksi-aksinya itu. Tapi…tapi kamu jangan mengambil kesimpulan negatif sebab ada sisi lain yang perlu kamu pahami juga.

Dari beberapa informasi yang berhasil jadiBerita dapatkan, aktivitas Shadow Broker bukan hanya bertujuan mendapatkan uang saja dari para korbannya. Penyebaran virus WannaCry yang dilakukan oleh mereka dengan menggunakan senjata Cyber milik Amerika itu merupakan bentuk protes terhadap situasi konflik di Suriah. Seperti yang kamu ketahui, Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang aktif melakukan invasi di negara timur tengah itu. Ribuan wanita dan anak-anak di Suriah menjadi korban akibat rudal-rudal tentara Amerika yang menyerang mereka secara brutal. Merasa banyak sekali korban-korban tak berdosa, Shadow Broker mengirimkan pesan agar negeri Paman Sam itu merasakan akibat senjata yang dibuatnya sendiri sebagai bentuk balas dendam atas apa yang mereka lakukan terhadap rakyat Suriah.

Kini ribuan komputer di dunia diserang virus ini. Virus Ransomware Wanna Cry itu telah menyerang 99 negara, termasuk Indonesia. Virus mematikan ini juga telah menginfeksi sejumlah negara, di antaranya Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Tiongkok, Italia, Rusia, Taiwan dan Ukraina. Sementara, Rusia, Taiwan dan Ukraina menjadi negara yang berdampak sangat buruk. Be careful yah manteman! (jow)

Written by Ardy Messi

Work in PR agency, Strategic Planner wannabe, a bikers, a cyclist, music and movie freak, Barca fans.

Terinspirasi dari Kereta Kuda, Begini Awal Penciptaan Kaca Spion

Ini Dia Bocoran Kostum Iron Man Terbaru dalam Film Ketiga Avengers