Begini Cara Pembuatan Film dengan Teknik Stop Motion

Buat kamu para pecinta fotografi, mungkin tak asing lagi dengan istilah stop motion. Salah satu teknik pengambilan gambar ini memang sempat menjadi tren, apalagi pernah juga beberapa film animasi yang populer di Indonesia menggunakan teknik ini, seperti “Shaun The Sheep”. Lalu, bagaimana cara pembuatan film dengan teknik stop motion? Berikut cara-caranya, seperti dilansir jadiBerita dari berbagai sumber.

Sebelum membahas mengenai pembuatannya, mari kita bahas terlebih dulu mengenai pengertian dan sejarahnya. Stop motion atau nama lainnya stop frame adalah teknik animasi untuk memanipulasi gerakan sebuah obyek yang seakan-akan bergerak dengan sendirinya. Obyek pada gambar akan bergerak dengan gerakan-gerakan kecil dan patah-patah, dimana setiap gerakan akan diambil gambar dan disatukan dalam sebuah klip. Hal tersebut membuat sebuah ilusi dimana seolah-olah benda tersebut bergerak dengan sendirinya.

Teknik stop motion pertama kali digunakan oleh Albert E. Smith dan J. Stuar Blackton dengan filmnya yang berjudul “The Humpty Dumpty Circus” pada tahun 1897. Dalam film tersebut, terlihat banyak mainan model sirkus kecil yang bergerak senatural mungkin. Penggunaan clay sebagai obyek dalam film dengan teknik stop motion pertama kali muncul di film berjudul “Modelling Extraordinary” yang diputar pada tahun 1912.

Humpty Dumpty Circus (Oldwoodtoys)

Obyek yang digunakan untuk teknik ini biasanya adalah obyek-obyek seperti mainan, patung clay atau benda-benda kecil yang dapat digerakkan. Meskipun kebanyakan stop motion menggunakan benda kecil sebagai obyek, ada juga video stop motion yang menggunakan obyek unik seperti peralatan rumah tangga, makanan, atau bahkan manusia sekalipun.

Banyak orang yang kesulitan membedakan teknik stop motion dengan time lapse. Pada dasarnya, perbedaan pada kedua teknik tersebut adalah gerakan obyek. Pada teknik stop motion, obyek akan dengan sengaja digerakkan untuk membuat seakan-akan obyek tersebut hidup. Sedangkan teknik time lapse sendiri adalah menangkap gerakan obyek yang bergerak dengan sendirinya dalam waktu yang ditentukan. Yang membuat keduanya dianggap sama adalah hasil video yang sedikit patah-patah. Hal itulah yang kemudian membuat perbedaan dasar kedua teknik ini menghilang.

Berikut ini adalah contoh video stop motion.

Dan di bawah ini adalah video time lapse, agar bisa mengetahui perbedaan dengan stop motion.

Setelah tahu definisinya, bagaimana cara kita membuat film atau video stop motion? Dalam membuat video stop motion ini ada dua langkah utama, yaitu mempersiapkan foto objek, dan proses editing.

Langkah pertama dalam mempersiapkan foto objek memikirkan konsep dan alur ceritanya. Setelah kamu menentukan konsep dan cerita video, kamu bisa mulai menentukan obyek foto. Carilah obyek foto yang cocok untuk karakter-karakter dalam video kamu. Selain itu, usahakan untuk tak mempersulit kamu dengan menggunakan obyek yang tidak luwes, sehingga gerakan obyek tak terlihat natural.

Tentunya, untuk bisa mengambil foto, kamu membutuhkan kamera. Kamera di sini bisa dengan kamera apa aja. Kamu bahkan bisa menggunakan kamera pocket atau kamera smartphone sekalipun. Yang paling penting adalah pencahayaan yang konsisten sehingga hasil gambar menjadi senada. Selain pencahayaan, hal yang juga harus konsisten adalah letak kamera kamu. Kamu bisa menggunakan tripod atau apapun yang mencegah guncangan pada kamera.

Setelah kamu menyelesaikan proses pengambilan gambar, mulailah untuk menyortir gambar mana yang bisa dimasukkan dan gambar mana yang hasil atau kualitasnya buruk untuk bisa diulang kembali. Kejelian dalam memilih gambar sangat diperlukan dalam tahap ini.

Pengambilan gambar stop motion (YouTube)

Langkah selanjutnya bisa dibilang adalah langkah yang memerlukan kesabaran tinggi, yakni proses editing. Kamu bisa menggunakan program bawaan Windows, yaitu Windows Movie Maker, dalam proses editing ini. Pertama, kamu harus import foto-foto kamu. Klik â??Add videos and photosâ? untuk mengimport foto yang telah kamu sortir. Inilah kenapa kamu harus menyortir gambar demi gambar, agar proses importing akan lebih mudah dan cepat.

Setelah memasukkan gambar-gambar pilihan kamu, pilih semua gambar, kemudian ganti durasi kemunculan tiap gambar. Durasinya harus di antara 0,03 hingga 0,1 seconds pada obyek yang ingin kamu gerakkan. Berikan durasi agak lama ketika ada adegan yang dilengkapi dengan tulisan. Untuk menghidupkan suasana, kamu bisa menambahkan musik atau efek-efek suara supaya adegan pada video lebih hidup.

Langkah terakhir adalah â??membungkusâ? video kamu menjadi film. Karena menggunakan Windows Movie Maker, file yang dihasilkan akan berformat WAV. Jangan khawatir tak bisa dibuka, sebab hampir semua player dapat membuka video dengan format ini. Caranya, gerakkan kursor ke tab â??Save Movieâ? kemudian klik â??For Computerâ?. Klik save, dan video buatan kamu sudah jadi.

Setelah mengetahui langkah-langkahnya, apakah kamu tertarik untuk membuat film dengan teknik stop motion? (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Sains di Balik Tawaf Jamaah Haji di Tanah Suci

Mengunjungi Museum Alquran Raksasa di Palembang, Wisata Religi yang Mendunia