Aplikasi Buatan Bocah Asal Indonesia Pukau CEO Apple, Cerita Proses Pembuatannya Bikin Melongo

Inspirasi hari ini datang dari bocah berumur 10 tahun asal Indonesia yang karyanya membuat CEO Apple bangga. Kalau di usia 10 tahun biasanya anak-anak sibuk dengan aktivitas biasa seperti sekolah dan bermain namun tidak untuk Yuma Soerianto. Semua diawali dari Worldwide Developers Conference (WWDC) yang merupakan event tahunan tempat berkumpulnya para pengembang dan pencipta aplikasi Apple di San Jose, Amerika Serikat.

Yuma

Yuma adalah bocah asal Indonesia yang baru pertama kali mengikuti event tahunan itu.  Sebelum acara resmi berlangsung, Yuma sempat dihampiri oleh bos Apple itu. Ia cukup terkesan dengan aplikasi buatan Murid Middle Park Primary School di Melbourne Australia ini. Aplikasi ciptaan Yuma membantu para orang tua dalam menentukan sebuah harga barang yang akan dibeli. Dengan begitu harga yang tercantum sudah termasuk harga resmi dan pajak. Jadi dengan aplikasi ini pengguna tidak repot melakukan perhitungan harga sebuah barang. Bukan hanya itu saja, aplikasi ini juga lengkap dengan fitur konversi mata uang yang bisa di sesuaikan dengan pilihan pengguna.

“Keren sekali, hebat,” komentar Cook setelah menyaksikan Yuma mendemokan aplikasinya.

Selain itu Tim Cook juga memuji karya Yuma karena proses pembuatannya tergolong singkat. Yuma membuat aplikasi tersebut saat dirinya berada di dalam pesawat yang ia naiki dari Autralia ke AS.

“Dan kamu membuatnya di pesawat dalam perjalanan dari Australia ke AS? Wow. Kamu bisa membuat aplikasi dalam hitungan jam. Saya terkesan. Saya tak sabar melihat karyamu selanjutnya,” puji Cook, demikian lapor media minggu lalu.

Bocah asal Indonesia itu pun kemudian jadi berita di media luar. Hingga akhirnya ayahnya Henri pun merasa perlu melakukan klarifikasi terkait asal usul anaknya itu lebih lengkap ke media.

Yuma Soerianto dan sang ayah Hendri

Sang ayah dengan bangga menyatakan jika Yuma berasal dari Indonesia.

“Saya dulu berasal dari Jakarta, dan kami sudah berada di Australia selama delapan tahun. Kami tinggal di Singapura selama ini dan Yuma lahir di sana. Kami pindah ke Australia ketika Yuma berusia tiga tahun,” kata Hendri dalam percakapan e-mail dengan wartawan ABC Australia Plus Indonesia, Sastra Wijaya.

Sebelumnya Yuma juga telah menciptakan 5 aplikasi seperti Pocket Pope, Weather Duck, Kid Calculator, Let’s Stack, dan Hunger Button yang bisa kamu temuin di App Store. Wow, jadi bangga ya sama anak-anak Indonesia. Sukses terus ya Yuma, dan kamu-kamu yang membaca artikel ini, semoga bisa terinspirasi dengan sosok baik hari ini ya.

Bagikan informasi bermanfaat ini kepada sahabat kamu. Karena kebaikan kecil bisa menjadi manfaat besar untuk orang-orang lain. (jow)

https://www.youtube.com/watch?v=W7_5uE5C69w

Written by Ardy Messi

Work in PR agency, Strategic Planner wannabe, a bikers, a cyclist, music and movie freak, Barca fans.

Cuma Modal Kertas, 5 Permainan Tahun 90-an Ini Tetap Seru Dimainkan

Gadis Cantik Teller Bank Ini Jadi Berita Berkat Sikapnya Yang Melayani Dengan Sepenuh Hati