Kisah Inspiratif Ulfa, Anak Kondektur Bus yang Raih Cum Laude di Universitas Negeri Semarang

Kisah dari mahasiswi berprestasi ini mungkin bisa menginspirasi kamu, yaitu kisah mengenai anak seorang kondektur bus yang sukses lulus memuaskan dan sukses secara ekonomi. Namanya Ulfa Nurjanah. Usianya 21 tahun.

Dari sisi materi, ia tak beruntung karena tidak berasal dari keluarga berada. Bahkan, ia harus menyiasati waktu agar bisa kuliah dan membiayai kuliahnya. Meski demikian, Ulfa sekarang menjelma menjadi gadis cantik, cerdas, dan bahkan pebisnis sukses. Gadis asal Brebes, Jawa Tengah ini bahkan mampu membelikan rumah untuk Sunjoyo dan Mafrikhatun, kedua orangtuanya.

Ulfa dan kedua orangtuanya (Liputan6)

Selama kuliah, rupanya Ulfa sudah berbisnis cumi krispi. Berkat kesungguhannya, kini dia memiliki enam outlet cumi krispy yang diberi nama Mr Cuki. Bungsu empat bersaudara itu pun menggandeng 15 mahasiswa dari golongan ekonomi lemah sebagai karyawan untuk membantunya berjualan makanan ringan tersebut.

“Sekarang menjalankan bisnis Mr Cuki dan omzet per bulan Rp 90 juta. Saya juga memberdayakan karyawan dari mahasiswa kurang mampu, ini bukan semata bekerja tetapi sekaligus untuk berkembang bersama. Ini juga bukan untuk pamer, melainkan sekadar sharing agar bermanfaat bagi yang lain,” lugasnya seperti dikutip dari Okezonecom, Jumat (14/7/2017).

Lebih hebat lagi, Ulfa pada tanggal 12 Juli lalu telah dinyatakan lulus dari tempatnya kuliah, yaitu Universitas Negeri Semarang (Unnes), dengan predikat sangat memuaskan alias cum laude, dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,69.

Total waktu yang dibutuhkan Ulfa untuk menyelesaikan belajar di Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Unnes adalah 3 tahun 9 bulan.

Ulfa (Okezone)

Ulfa masuk kuliah tahun 2013. Anak bungsu itu masuk melalui program Bidik Misi. Sejak masuk hingga lulus, tak serupiah pun ia membebani orangtuanya yang sudah pensiun dari pekerjaannya sebagai kondektur bus AKDP Tegal-Semarang. “Saya harus bisa menghasilkan uang untuk menopang perekonomian keluarga, bersama kakak-kakak saya,” kata Ulfa.

Usia ayahnya yang menua, membulatkan tekad keempat anaknya agar bapaknya pensiun dari pekerjaan berat itu. Konsekuensinya, anak-anak harus menopang kehidupan orangtuanya, tak terkecuali si bungsu Ulfa yang masih kuliah.

Kisah dari Ulfa ini membuktikan bahwa lahir dalam keluarga berekonomi rendah bukan menjadi penghalang untuk menjadi sukses, bisa menempuh pendidikan tinggi dan berprestasi. Selama ada kemauan, semua yang dicita-citakan pasti akan terwujud. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Mie Ongklok, Kuliner Maknyus Khas Wonosobo yang Bikin Ketagihan

Bahasa Indonesia Jadi Bahasa yang Penting Dipelajari di Deretan Negara Ini