Kisah Pemuda yang Kuliah Sambil Ngojek dan Lulus dengan Predikat Cum Laude, Bikin Salut dan Inspiratif!

Ricko Tendean (Facebook)

Kerja paruh waktu bagi mahasiswa berarti sebuah tantangan tersendiri. Dia harus mampu membagi waktu antara belajar dan bekerja. Umumnya, mahasiswa justru lebih fokus pada pekerjaannya dibanding kuliah, sehingga prestasi di kampusnya bisa dibilang biasa saja. Namun beda halnya dengan pemuda yang satu ini. Meski kuliah sambil kerja sebagai driver ojek online, dia bisa tetap berprestasi hingga akhirnya lulus dengan predikat cum laude. Siapa dia?

Pemuda ini bernama Elrick Ricko Tendean. Dia berhasil menyelesaikan studinya di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam Ratulangi, Manado. Nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) yang ia capai terakhir mencapai 3,59.

Mengambil jurusan Sastra Inggris, ia merasa bangga setelah resmi lulus pada 16 November 2017, setelah melewati masa-masa sulit sepeninggal ayahnya pada Maret silam.
Baginya, ia merupakan sosok idola sekaligus tulang punggung keluarga. Ayahnya-lah yang selama ini bersemangat untuk melihat dirinya menjadi seorang sarjana. Bahkan, Ricko sempat nggak semangat untuk kuliah setelah kepergian sang ayah.

Ricko Tendean (Facebook)

Pria berusia 22 tahun ini pun mengaku setelah ayahnya berpulang, ia harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan kuliahnya, terutama dalam menyusun tugas akhir. Terlebih, ibu serta ketiga kakaknya yang tinggal di Minahasa nggak bisa memenuhi seluruh kebutuhan kuliah Ricko di Manado.

“Ibu kan nggak bekerja, jadi pemasukkan hanya dari kakak-kakak tapi juga nggak seberapa karena mereka sudah berkeluarga. Otomatis saya harus mencari pekerjaan,” tutur Ricko seperti dikutip dari Detikcom, Senin (27/11/2017).

Anak bungsu dari empat bersaudara ini pun memberanikan diri untuk mendaftar menjadi driver salah satu layanan ojek online, yaitu Go-Jek, dengan berbekal ajakan teman kuliahnya yang sudah lebih dahulu bergabung. Ia pun dengan jujur mengatakan jika alasannya bergabung dengan Go-Jek pada Juli lalu untuk mendapatkan uang tambahan dengan cepat. Penghasilannya pun dipakai untuk biaya sehari-hari selama berkuliah.

“Waktu Maret saat bapak meninggal, itu masa krusial saya untuk menyusun skripsi. Saya butuh biaya tambahan untuk memasukkan judul penelitian, beli buku, fotokopi, bayar kos, dan tiga kali makan. Untung waktu juga sudah lengang jadi bisa gabung Go-Jek bulan Juli,” paparnya.

Ricko Tendean (Facebook)

Ricko nggak bisa membayangkan jika dia nggak menerima tawaran temannya untuk menjadi seorang driver Go-Jek, mungkin ia nggak bisa meraih predikat cumlaude seperti saat ini. “Kalau nggak narik mungkin saya nggak bisa bayar kos. Nggak kebayang kalau harus bolak-balik rumah di Minahasa ke kampus di Manado. Pasti kan bimbingan dengan dosen sulit juga dan tidak bisa intense,” tuturnya. Baginya, kelulusannya tersebut selain membanggakan keluarga, juga sebagai hadiah bagi keluarga, terutama sang ayah.

Nggak sampai di situ, dia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya pada Go-Jek yang telah memberikannya kesempatan untuk menjadi seorang mitra, sehingga ia dapat memenuhi kebutuhannya secara mandiri. Rasa terima kasihnya tersebut diunggah oleh Ricko lewat akun Facebook pribadinya, yang turut mendapat perhatian dan pujian dari netizen. Untuk ke depannya, ia mengaku akan melanjutkan studi S2 dalam 2-3 tahun mendatang.

Capaian Ricko yang bisa memaksimalkan waktu belajar dan bekerja mengundang ucapan selamat dari warganet. Selain ucapan selamat ada juga komentar yang mendoakan masa depan terbaik untuk Ricko Tendean.

Sukses terus untuk Ricko. Semoga rencananya untuk melanjutkan studi bisa tercapai. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Nggak Selalu Merugikan, Ini 5 Lemak yang Bermanfaat untuk Kesehatan

Ini 5 Tips Atasi Mata Lelah Buat Kamu yang Kerja Berjam-jam di Depan Layar Komputer