Obsesi Selfie Tanda Gangguan Mental?

Hingga saat ini, tren selfie masih ramai di media sosial. Bahkan, selfie telah berkembang di kalangan anak muda dan menumbuhkan obsesi baru. Dalam beberapa kasus, tren selfie tercatat pernah merusak fasilitas umum hingga merenggut nyawa.

Pasalnya, selfie menuntut orang untuk tampil sempurna. Menurut psikolog, selfie bukanlah bentuk kecanduan, melainkan gejala gangguan mental yang disebut Body Dysmorphic Disorder (BDD) atau ketidakpuasan ekstrem terhadap penampilan.

“Dua dari tiga pasien datang menemui saya dengan keluhan BDD, kamera di ponsel membuat seseorang berulang kali mengambil gambar mereka hingga sempurna,” kata David Veale, konsultan psikiater di The Priory Hospital, London, Inggris.

Dilansir Viva.co.id, Jumat (25/4/2014), sebelumnya, para ahli memang telah menghubungkan selfie dengan penyakit mental. Obsesi ini memaksa seseorang terus mencari sudut sempurna dari wajahnya.

Mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk menghasilkan gambar tanpa cacat penampilan. Mereka menyadari itu, tapi orang lain yang melihat foto tak akan tahu.

Seringkali, seseorang mengambil foto hingga mendapatkan pose dan sudut terbaik. Mereka memperbaiki detail-detail kecil di wajah dan penampilan, yang sesungguhnya tak terlalu dihiraukan orang lain. (nha)

Written by Janah

Simple Girl

Laguna Buatan Manusia Terbesar di Dunia Ada di Chile

Cupcake Termahal di Dunia Ini Seharga Rp 1,4 Miliar