STORY: Richard Bernstein, Sang Pengacara Tuna Netra

Siapa bilang kalau kekurangan fisik bisa menghambat aktifitas? Salah satu pria penderita tuna netra asal Amerika Serikat yang satu ini berhasil membuktikannya. Memiliki kekurangan fisik tidak bisa melihat bukan menjadi penghalang untuk Richard Bernstein melakukan pekerjaannya sebagai seorang pengacara.

Dirinya kerap menangani kasus yang memperjuangkan hak penyandang disabilitas. Berbasis di Detroit, Amerika Serikat, dia sudah banyak terlibat pada kasus-kasus hukum terkait perjuangan hak tersebut. Kasus-kasusnya itu tidak sedikit yang berdampak ke seluruh negeri. Salah satunya adalah ketika Detroit harus memperbaiki dan membuat lift khusus untuk pengguna kursi roda di bus umum.

“Apa yang terjadi di kota tempatku tinggal di Detroit, orang-orang disabilitas, khususnya para veteran, tidak bisa menggunakan bus umum. Bukan lagi hal umum untuk mereka menghabiskan waktu sepanjang sore di terminal bus. Sekitar 50% bus yang beroperasi lift khusus untuk pengguna kursi rodanya rusak,” katanya seperti dikutip ABC, Jumat (2/5/2014).

Richard sangat prihatin karena lift khusus untuk pengguna kursi roda ini tidak dirawat dan digunakan sebagai mestinya. Dia berharap pemerintah bisa menyediakan lift tersebut bukan hanya di Detroit tapi juga di seluruh negara bagian di Amerika Serikat. Lebih lanjut Richard menyatakan kekecewaannya pada pemerintah yang masih tidak memperhatikan kepentingan penyandang disabilitas. Menurutnya meskipun anggaran menurun, seharusnya budget untuk penyediaan fasilitas tetap ada.

Belum lama ini Richard juga baru saja memenangkan kasus melawan University of Michigan. Dalam kasus tersebut, University of Michigan membangun ulang stadion football dengan biaya USD 350 juta. Namun dalam pembangunan tersebut pihak universitas berkeputusan tidak akan mengikuti petunjuk dari Americans with Disabillities Act (ADA). Artinya stadion tersebut tidak bisa dikunjungi oleh penyandang disabilitas, khususnya para veteran.

Kasus melawan University of Michigan itu bergulir selama lima tahun. Dan pada akhirnya dimenangkan Richard atas nama Paralysed Veterans of America. Universitas itu membangun ulang stadion mereka dan melengkapi semua fasilitasnya sesuai petunjuk ADA.

Selain sebagai seorang pengacara, Richard ternyata pernah mengikuti lomba maraton sebanyak 17 kali. Karena prestasinya tersebut, dirinya berhasil membuktikan kalau seseorang dengan disabilitas juga bisa berprestasi layaknya seseorang yang normal tanpa kekurangan apapun. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Serial Komedi ‘Dad’s Army’ Bakal Dibuat Film

Pulau Mioskon, Pulaunya Kelelawar