Cronut, Donat yang Manis dan Renyah

Cronut ialah makanan hasil perkawinan antara Croissant dan Donut, baik secara rasa maupun bentuk. Cronut terbuat dari adonan yang dilapis halus, namun bentuknya bulat seperti donat, dan demikian juga dengan lapisan diatasnya.

Perpaduan bentuk tersebut menghasilkan rasa yang renyah dan gurih ketika digigit, namun manis berkat toppingnya yang membeku. Bahkan, beberapa jenis Cronut dikreasikan dengan lapisan krim atau keju didalamnya.

Sejumlah bakery terkemuka dunia mulai dari Amerika Serikat, Eropa, hingga Asia bahkan kini mulai menyediakan Cronut dalam menu harian mereka. Di Asia, Cronut ini tengah populer di negara Singapura dan Hong Kong.

Di tengah tren-nya, Cronut juga menuai kontroversi, seperti dilansir Liputan6, Jumat (9/5/2014). Pasalnya sejumlah chef pastry mengaku menjadi orang pertama yang mengkreasikan Cronut. Chef Dominique Ansel asal New York mengaku menjadi orang pertama yang menciptakan makanan ini dan meluncurkannya pada bulan Mei 2013.

Di sisi lain, pengakuan lain datang dari Chef Alina Eisenhauer, pemilik Sweet Kitchen & Bar di Worcester, Massachusetts. Ia mengaku telah membuat Cronut dan menjualnya sejak tahun 2006. Ia menyebut ‘Cronut’nya dengan sebutan ‘Dosant’ yang merupakan singkatan dari Donut and Croissant.

Sementara, Roy Auddino pemilik Auddinoâ??s Bakery & Cafe mengaku bahwa ia telah membuat Cronut yang disebutnya dengan ‘doughssants’ sejak tahun 1991. Bedanya, doughssants yang dibuatnya ini masih berbentuk Croissant hanya saja dibaluri penuh dengan glaze layaknya donat.

Namun ditengah kontroversi demikian, Ansel-lah yang berhasil mematenkan nama dan bentuk Cronut. Ansel mengaku bahwa ia membutuhkan waktu hingga dua bulan dan telah mencoba lebih dari 10 resep sebelum akhirnya menemukan formula yang pas untuk Cronut.

Ia bercerita bahwa untuk membuat Cronut yang tepat dibutuhkan adonan yang tepat dan temperatur yang pas sewaktu memanggang. Ansel mengaku menggoreng Cronut dengan minyak biji anggur dalam suhu tertentu untuk menghasilkan kerenyahan yang pas.

Setelah itu, Cronut akan melalui tiga proses: digulung dalam lapisan gula, diisi dengan krim, dan dilapisi dengan krim panas yang cepat membeku. Keseluruhan proses ini dilakukan di rumah sang Chef dan memakan waktu hingga tiga hari.

Cronut buatan Ansel tersedia dalam 12 rasa, dengan masing-masing rasa berbeda setiap bulannya. Sejak diluncurkan tahun lalu, Cronut buatan Ansel telah memiliki total 13 varian rasa. Mei â?? Rose Vanilla; Juni â?? Lemon Maple; Juli – Blackberry Lime; Agustus â?? Coconut; September – Fig Mascarpone; Oktober- Apple Creme Fraiche; November â?? Salted Dulce de Leche; Desember – Valrhona Chocolate Champagne; Januari â?? Peanut Butter Rum Caramel; Februari â?? Raspberry Lychee; Maret â?? Milk & Honey; April â?? Passion Fruit Caramelia. Sementara untuk bulan Mei tahun ini, Ansel memperkenalkan varian rasa baru yakni Blueberry Lemon Verbena with Greek Yogurt Ganache (dan lemon verbena sugar).

Saran dari Ansel untuk memakan Cronut adalah mengonsumsinya dalam kondisi tidak terlalu dingin namun juga tidak terlalu panas. Pasalnya, apabila disajikan terlalu hangat, krim didalamnya secara otomatis akan cair ketika digigit.

Selain itu, disarankan untuk mengonsumsi Cronut sesegera mungkin dan tidak menyimpannya terlalu lama dalam lemari es karena siklus kesegaran makanan ini tidak terlalu lama mengingat panjangnya proses pembuatannya. (nha)

Written by Janah

Simple Girl

Taiyaki, Camilan Berbentuk Ikan dari Jepang

Gadget Berlayar Sentuh Bisa Hambat Bayi Berbicara