Naik-Turunnya Berat Badan Sebabkan Orang Mudah Sakit

Tahukah Anda? Diet rupanya dapat menimbulkan efek yoyo. Efek yoyo adalah suatu kondisi saat penderita obesitas kerap mengalami penurunan dan peningkatan berat badan.

Nampaknya, Anda harus waspada terhadap efek yoyo. Lantaran efek ini menimbulkan bahaya besar terhadap penyakit kardiovaskular daripada pasien obesitas yang berat badannya langsung turun dalam sekali program.

Selain itu, dalam penelitian yang dilakukan pakar gizi Dr. dr. Samuel Oetoro, MS, SpGK menjelaskan, efek yoyo juga terbukti meningkatkan risiko inflamasi atau peradangan pada pembuluh darah dan stres oksidatif.

“Penurunan berat badan (BB) dengan cara diet dan olahraga merupakan strategi dasar dalam penanganan obesitas. Tapi penyandang obesitas seringkali mengalami penurunan dan peningkatan kembali BB yang dikenal sebagai weight cycling (WC). Kenapa saya milih weight cycling? karena banyak pasien saya yang datang, hari ini program, nanti turun 10-20 kilogram. Ketemu lagi 1-2 tahun beratnya sudah lebih dari 20 kilogram. Atas dasar itu, saya gali literatur dan mau buktikan apakah weight cycling lebih berbahaya,” kata Samuel, seperti dilansir Liputan6, Kamis (10/7/2014)

Lebih lanjut Samuel mengatakan, manusia selalu beranggapan bahwa penurunan berat badan hanya fokus pada kilogram saja tanpa melihat dari sisi komposisi lemak dan otot. Padahal, jumlah air di dalam sel tubuh juga memengaruhi proses pembentukan protein untuk otot.

“Orang gemuk itu, selnya membesar. Waktu membesar, dia mengeluarkan zat yang merusak pembuluh darah. Yang dalam penelitian saya sebut penanda inflamasi. Dia ngikis pelan-pelan dinding pembuluh darah. Nah, ketika kita berhasil menurunkan berat badannya, zat itu menurun lebih sedikit. tapi nggak sebagus kalau dibandingkan penyandang obesitas yang belum pernah turun,” imbuhnya.

Penelitian ini membuktikan bahwa munculnya F2-isoprostan yang merupakan gol standar untuk melihat radikal bebas di tubuh. “Radikal bebas yang masuk ke tubuh, pelan-pelan merusak sel. Pembuluh darah dirusak. Itulah mengapa umur 40 tahun, muka banyak kerutan. Itu dirusak oleh radikal bebas. Tapi yang lebih membahayakan, adalah pengaruh radikal bebas pada penyakit kardiovaskular. Pembuluh darah rusak, kolesterol menempel, terjadilah penebalan dinding pembuluh darah. Makanya saya bilang risiko kardiovaskuler pada seseorang yang beratnya naik turun lebih besar,” lanjut Samuel.

“Anda gemuk, segera turunkan. Karena gemuk itu kalau tidak diturunkan berbahaya. Kalau sudah turun, harus dipertahankan. Tidak boleh naik lagi. Kalau naik lagi, segala risiko penyakit jadi timbul. Saya ibaratkan kalau ada seseorang dengan berat 90 kilogram dengan orang lainnya yang memiliki berat sama. Yang satu beratnya tetap, dan satunya turun beratnya sampai 70 kilogram. Tapi naik lagi jadi 90 kilogram. Kedua orang ini jika dibandingkan, akan lebih berisiko yang pernah turun beratnya. Risiko penyakitnya lebih parah,” tutupnya. (nha)

Written by Janah

Simple Girl

Ripleys Aquarium of Canada, Akuarium Terbesar di Kanada

Canggih! Gaun Ini Bisa Isi Baterai Ponsel