6 Mitos yang Salah Mengenai Depresi

Saat ini banyak orang menggunakan istilah depresi dengan enteng hanya untuk menyebut orang yang terlihat sedih karena memiliki masalah. Padahal sesungguhnya depresi tidak seenteng itu. Istilah depresi tak bisa serta-merta digunakan untuk menyebut kesedihan, atau keadaan pikiran yang kalut. Depresi adalah keadaan mental yang serius dan tak bisa diremehkan. Dilansir dari Mag for Woman, Kamis (14/8/2014), Berikut adalah beberapa mitos yang salah seputar depresi.

1. Orang depresi berkemungkinan bunuh diri

Orang depresi memang berkemungkinan untuk memikirkan bunuh diri atau bahkan melakukannya. Namun tak semua orang yang mengalami depresi berpikiran mengakhiri nyawa mereka. Ada juga orang yang terlihat menjalani kehidupan normal dan terlihat baik-baik saja, namun mereka mengalami depresi di dalam dirinya.

2. Memikirkan kebahagiaan bisa menyembuhkan depresi

Memikirkan hal-hal yang membahagiakan memang bisa membantu pasien depresi untuk merasa lebih baik untuk sementara waktu, namun memikirkan hal-hal bahagia tidak bisa menyembuhkan depresi klinis. Depresi klinis disebabkan oleh adanya ketimpangan zat kimia dan perlu diatasi dengan obat-obatan untuk mengontrolnya.

3. Orang yang depresi terobsesi dengan dirinya sendiri

Orang yang depresi bukan orang ingin terobsesi dengan dirinya sendiri, namun mereka sedang berusaha mencari jalan keluar untuk masalah mereka dan tidak bisa membantu orang lain dengan masalah mereka. Orang yang depresi bukan berarti tak memiliki empati pada orang lain dan mitos bahwa orang yang depresi selalu ingin menyendiri dan tak peduli dengan orang lain adalah salah.

4. Depresi adalah penyakit

Depresi bukan penyakit, namun kelainan dan keadaan mental yang bisa disembuhkan dengan obat dan perawatan yang tepat. Memang ada orang yang tak bisa sembuh total dari depresi, tapi dengan obat dan perawatan mereka bisa lebih baik dalam menjalani kehidupan yang normal.

5. Orang yang depresi tak bisa memiliki kehidupan normal

Banyak orang depresi yang terlihat normal dan bisa berinteraksi biasa dengan orang lain. Mereka juga memiliki teman, keluarga, dan kehidupan sosial. Asumsi semacam ini sangat salah.

6. Wanita lebih mudah depresi dibanding pria

Pria juga berkemungkinan mengalami depresi sama besarnya dengan wanita. Mulai dari remaja, semua orang bisa mengalami depresi. Hal-hal atau kejadian traumatis adalah salah satu penyebab munculnya depresi bagi pria maupun wanita. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Berwisata Kuliner di Kota Bogor

Makan Sushi di Restoran Ini Perlu Antri Selama 3 Bulan