Dawet Telasih Bu Dermi Lezatnya Menggoda

Wisata kuliner tidak melulu tentang makanan mewah yang ada di restoran-restoran terkenal, kuliner menakjubkan justru bisa datang dari kuliner-kuliner tradisional yang biasanya dijual di pojok-pojok pasar tradisional.

Salah satu kuliner tradisional yang patut Anda coba adalah dawet telasih khas Pasar Harjonagoro, Solo. Dawet Telasih Bu Dermi adalah yang terkena. Dawet ini merupakan resep turun-temurun yang melegenda. Dawet ini pun sudah ada sejak Pasar Harjonagoro berdiri hingga sekarang dan menjadi dawet telasih pertama yang ada di Solo.

Dikutip dari life.viva.co.id (Minggu, 7/9/2014), awalnya minuman ini dijual oleh seorang yang bernama Harjo, waktu pertama berjualan masih dijula dalam bentuk sen. Tetapi sekarang harga per bungkus dawet ini dihargai seharga Rp 7.500. Kini dawet Bu Dermi sudah dijual oleh generasi ketiga pak Harjo.

Simbah itu jual sejak pasar ini berdiri. Waktu itu kalau nggaksalah, simbah menjual satu bungkus dawet harganya masih pakai uang sen-senan. Kalau sekarang harga satu bungkus Rp7.500 per mangkuk. Penjualnya sudah turun-temurun, ini saya generasi ketiga. Saya berjualan di sini sejak tahun 2004,” kata wanita yang akrab disaa bu Utik ini.

Resep dawet ini pun tidak berubah dari awal pembuatannya. Dawet telasih ini terbuat dari ketan hitam, tape ketan, jenang sumsum, biji telasih, cairan gula dan santan..

Jualan Bu Dermi terbilang laris, banyak pembeli yang datang baik dari lokal maupun wisatawan mancanegara. “Sering juga ada wisatawan bule-bule. Ada bule yang sampai menyantap delapan mangkuk sekali makan. Ada juga pembeli dari luar kota yang membeli untuk oleh-oleh,”jelasnya.

Artis-artis pun sering ada yang mampir untuk ikut menikmati kelezatan dawet ini. Artis yang pernah datang adalah Anya Dwinof, Indra Bekti dan Angel Lelga. Menteri Parekraf Marie Eka Pangestu pun pernah mampir ke gerai Bu Dermi.(dea)

 

Written by Ardy Messi

Work in PR agency, Strategic Planner wannabe, a bikers, a cyclist, music and movie freak, Barca fans.

Aliza Ubah Lagu Wali Jadi Jazz

STORY: Nenek Penyabar yang Pandai Menahan Amarah