Pemuda Ini Jual Pembalut untuk Pria

Pembalut umumnya digunakan oleh kaum wanita saja, namun ternyata ada penjual yang menjajakan pembalut untuk kaum pria. Dia adalah pria asal Tiongkok bernama Li Yuanhao.

Li Yuanhao memang berjiwa dagang tinggi. Tampaknya ia bisa saja menjual barang apapun kepada siapa saja. Buktinya ia berhasil meraih banyak keuntungan dengan menjual pembalut wanita kepada para pelajar dan mahasiswa pria. Jika Anda pikir pelanggan Li adalah pria yang gemar melakukan cross dressing (berdandan dengan penampilan seperti lawan jenis), maka Anda salah. Para pelanggan Li hanya mengenakan pembalut wanita sebagai alas kaki untuk menghindari bau tak sedap.

Dilansir dari Rocketnews24, Minggu (21/9/2014), Li yang tercatat sebagai mahasiswa di sebuah universitas di Chongqing menyadari masalah kaki bau yang seringkali dialami oleh para pelajar pria di China. Setiap bulan September, para mahasiswa yang terdaftar di universitas diharuskan mengikuti beberapa latihan militer. Karena melibatkan cukup banyak latihan fisik yang intensif, tubuh jadi memproduksi keringat berlebih, tak terkecuali bagian kaki. Latihan tersebut seringkali menyebabkan bau kaki karena kaus kaki dan sepatu yang menyerap keringat tadi jadi tempat berkembang biak bakteri.

Entah bagaimana awalnya, tampaknya para mahasiswa di Tiongkok sudah lama memanfaatkan pembalut wanita untuk mengatasi masalah bau kaki ini. Mereka menempatkan lembaran pembalut untuk melapisi sepatu yang biasa digunakan, dan tampaknya cara ini cukup berhasil. Hal itu disebabkan oleh lapisan pembalut yang tebal dan mengandung bahan anti-bakteri menyerap keringat di bagian kaki mereka dengan sempurna sekaligus mencegah bakteri penyebab bau berkembang biak.

Yang jadi masalah, pria yang kedapatan membeli pembalut pasti mengundang tanda tanya bagi orang lain. Dan hal ini membuat para mahasiswa tersebut harus menahan rasa malu setiap kali hendak membeli pembalut di minimarket atau toserba. Li sendiri juga pernah mengalami kejadian yang sama. Dari sana ia mendapat ide untuk menjual pembalut kepada para pria tanpa membuat mereka merasa risih.

Li kemudian mengumpulkan stok pembalut, melakukan pengemasan ulang dan menjualnya kembali dengan motto “pembalut untuk anak laki-laki, oleh anak laki-laki”. Dengan begitu para pelajar tak perlu salah tingkah karena kedapatan membeli pembalut untuk wanita. Dari menjual pembalut itu, Li mendapatkan omzet sebesar USD 108 atau sekitar Rp 1,29 juta hanya dalam waktu dua hari saja.

Apakah Anda juga tertarik memulai usaha seperti Li? (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Segar dan Misterius Es Krim Om khas Karawaci

STORY: Dulu Miskin, Sekarang Kaya Raya dan Sukses