Para Pria Australia Demam Tren Jenggot Tema Cuaca

Kini, hal unik tengah terjadi di Negeri Kangguru. Tepatnya, di kota Darwin, Northern Territory, Australia, masyarakat pria membentuk jenggot mereka dengan bentuk cuaca di kota tersebut. Awalnya, tren jenggot bertema cuaca ini dilakukan oleh Gleen Watt, seorang pemandu kegiatan memancing ikan.

Selanjutnya, tren ini langsung diikuti oleh sejumlah pria pasca terjangan badai Carlos meluluhlantakan Northern Territory di awal 2011 silam. “Saya mendapat ide awalnya ketika sedang duduk dan minum bir bersama teman-teman,” papar Watt, seperti dilansir Kompas, Rabu (15/10/2014)

Selang beberapa hari, Watt muncul dengan jenggot berbentuk lingkaran yang dimulai dari bawah daun telinganya dan terus memutar hingga mencapai bibir bagian bawahnya.

Pada Agustus silam, Watt hadir di depan publik dengan desain jenggot yang menampilkan tiupan angin yang bermula dari di sisi kiri dagu hingga ke lehernya. Jenggot berbentuk asimetris ini diberi nama “The Sou’easter”,

Dalam membuat jenggot tersebut, Watt mengaku tak selalu mendapatkan respon positif. Bahkan, sang istri mengancam akan pergi dari rumah apabila Watt tak menghapus jenggot anehnya. “Anjing saya tidak mau datang menghampiri saya. Anak bayi saya menangis setiap kali melihat saya dan istri saya pergi karena marah dan mengancam baru akan pulang jika saya sudah menghapus jenggot tersebut,” cerita Watt.

Jenggot rancangannya itu hanya bertahan beberapa jam sebelum akhirnya Watt mengakui bentuk jenggotnya sangat mengerikan dan langsung mencukurnya hingga bersih. Salah satu rekannya yang aktif mengikuti jejaknya berkreasi dengan jenggot bertema cuaca adalah Dave Krantz.

Tak hanya Watt, pria lain bernama Krantz juga pernah membentuk bentuk jenggot aneh. Bukan tema cuaca, jenggot Krantz justru terinspirasi dari jaringan ternak sapi. “Anda hanya perlu membeli losion cukur. Menurut saya, ini pengalaman yang setidaknya harus dilakukan sekali dalam hidup Anda.” urai Krantz. (nha)

Written by Janah

Simple Girl

Seram, Suster Ini Menyuntik Mati 38 Pasien

STORY: Petualangan Kakak-Adik Sebelum Menjadi Buta