Sehatnya Wedang Uwuh, Minuman Tradisional Yogyakarta

Indonesia tidak hanya kaya dengan aneka masakan tradisional, di berbagai daerah kita juga bisa menemui berbagai minuman khas yang unik, yang biasanya turut mencerminkan kekayaan alam maupun budaya masyarakat setempat. Di Yogyakarta, ada satu jenis minuman tradisional yang dari penampilannya saja sudah nyeleneh dan mengundang rasa penasaran, namanya adalah Wedang Uwuh.

“Wedang” dalam bahasa Indonesia berarti minuman, sementara “uwuh” berarti sampah. Disebut demikan karena minuman ini terbuat dari berbagai macam dedaunan dan rempah yang disajikan begitu saja tanpa disaring, bukan karena minuman ini dicampur dengan sampah sungguhan.

Di dalamnya ada daun/batang/bunga cengkeh, kayu manis dan daunnya, pala dan daunnya, kapulaga, sereh, serutan kayu secang, jahe, dan lain-lain. Alhasil, dalam satu gelas akan terdapat begitu banyak timbunan bahan rempah yang terlihat seperti sampah dari pepohonan. Tampilannya barangkali kurang menarik bagi sebagian orang, namun Wedang Uwuh menawarkan aroma yang menyegarkan dan sensasi rasa tersendiri.

Warna merahnya berasal dari kayu secang. Jahe memberi citarasa pedas yang menghangatkan tubuh. Cengkeh, kayu manis dan kapulaga menimbulkan aroma wedang yang khas. Untuk rasa manisnya Wedang Uwuh menggunakan gula batu.

Dilansir dari Kabar Kuliner, Sabtu (25/10/2014), seperti halnya minuman jamu atau herbal dari Jawa, Wedang Uwuh juga dipercaya mempunyai khasiat untuk kesehatan. Di antaranya adalah untuk melancarkan peredaran darah, menghilangkan rasa capek, melegakan tenggorokan, membantu menyembuhkan masuk angin dan batuk ringan, menurunkan kolesterol dan sebagai sumber antioksidan.

Konon minuman unik ini pun pertama kali dikenalkan di daerah Bantul, sekitar 40 tahun yang lalu atau bahkan lebih. Para pengurus makam dan warga sekitar awalnya mencoba memanfaatkan dedaunan cengkeh kering dengan membuatnya sebagai minuman. Untuk pemanisnya digunakan gula jawa. Seiring dengan berjalannya waktu, racikan minuman tersebut coba disempurnakan dengan penambahan bahan-bahan lain, sehingga akhirnya tercipta racikan Wedang Uwuh.

Wedang Uwuh biasa dinikmati di kala santai, lebih cocok lagi ketika badan lelah selepas bekerja. Duduk bersantai di teras, menikmati suasana sore sambil sesekali menghirup Wedang Uwuh hangat bisa menjadi ritual relaksasi yang sempurna. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Air Terjun Cunca Rami, Keindahan Tersembunyi di Pulau Flores

Palawan, Pulau Terbaik di Dunia