STORY: Mahir Teknologi, Wanita Ini Sukses Kerja di PT Freeport

Wanita bernama Ance Pekey membuktikan dirinya bisa suskes meskipun berasal dari Papua. Wanita yang selama ini tinggal di Paniai, Papua ini memiliki kemampuan di bidang teknologi.

Keahlian Ance dalam menguasai program AutoCad membuat dirinya sukses bergabung Departemen Central Shop PT Freeport Indonesia (PTFI).

Ance bergabung dengan PTFI sebagai peserta magang di Institute Pertambangan Nemangkawi pada tahun 2004 silam. Pasca lulus, Ance diterima kerja sebagai clerk, dan pada bulan April 2008. Ance pun dipercaya menjadi asisten Draftsperson di Bengkel Fabrikasi Light Industrial Park (LIP).

Hari-hari Ance selalu disibukkan dengan dirinya mempersiapkan hard copy gambar fabrikasi, menciptakan template untuk automated plate cutter dan mengarsipkan gambar-gambar. â??Draftsperson menggunakan AutoCad untuk merancang template untuk berbagai item fabrikasi. Kelompok kami menerima permintaan untuk template ini dari berbagai bagian, seperti Surface Mine, Mill dan Underground,â? kata Ance.

Di mata Budiarto selaku Chief Designer LIP PTFI, Ance adalah sosok pekerja keras yang memiliki potensi yang tak perlu dipertanyakan lagi. â??Karena itu ketika slot untuk asisten Draftsperson terbuka untuk kru LIP, kami memintanya untuk bergabung bersama tim kami. Dia memberikan hasil yang memuaskan, dan selalu tekun dan bertanggung jawab.â? tandas Budiarto.

IPN dikenal sebagai wadah pelopor pengembangan standarisasi tes penilaian kerja di Papua, khususnya tes bakat dan kemampuan untuk pelatihan. â??Pengembangan kami fokuskan pada 7 suku, masyarakat Papua lainnya dan non Papua yang lahir dan besar di tanah Papua dan punya kontribusi terhadap Papua.â? ujar Superintendent Technical Training PTFI, Agus Winarko.

â??Karena kita pendidikan non formal, kita tidak mengeluarkan ijazah tapi sertifikat kompetensi. Tujuannya ketika mereka on job training nantinya kompetensi yang didapat dari pelatihan match dengan yang dibutuhkan di lapangan,â? sambung Agus.

Agus menambahkan, setiap peserta magang nantinya akan dilatih selama tiga tahun. Jika performa peserta bagus, IPN mereka berhak mengikuti magang di unit/departemen di PTFI sesuai kebutuhan perusahaan. â??Jika dalam on job training menunjukkan performa bagus dan departemen tertarik mempekerjakannya, itu silakan.â? ungkapnya.

Selain memberikan pelatihan, IPN juga memberikan uang saku kepada pesertanya. â?Uang saku per bulan mulai Rp 1, 275 juta, uang transportasi Rp 400 ribu. Rata-rata uang saku yang mereka terima Rp 2,5 juta. Namun uang saku ini tidak mengikat peserta didik untuk bekerja di PTFI. Kita memberinya tanpa ikatan dinas,â? paparnya.

(nha)

Written by Janah

Simple Girl

Mau Wisata Gratis ke Singapura? Yuk Kunjungi 8 Tempat Ini

Seniman Membuat Patung Kepala dari Permen Karet Bekas