STORY: Meski Lumpuh, Een Sukaesih Tak Henti Mengajar

Dunia pendidikan Indonesia baru saja kehilangan sosok guru yang inspiratif, beliau adalah Een Sukaesih. Een dikenal sebagai guru yang tak pantang menyerah, meski dirinya lumpuh dan tak bisa lagi bergerak, Een tak pernah berhenti berbagi ilmu kepada para muridnya. Namun sosok inspiratif itu kini telah tiada, pada Jumat, 12 Desember 2014, dinyatakan meninggal dunia.

Ibu Een telah 26 tahun menderita lumpuh karena penyakit Rheumatoid arthritis (RA). Wanita kelahiran 10 Agustus 1963 tersebut telah menderita sakit sejak dirinya masih berusia 18 tahun. Selama enam tahun mengalami sakit, Ibu Een masih bisa berjalan, namun akhirnya pada tahun 1987, Ia harus menerima dirinya lumpuh dan terbaring di tempat tidur.

Sakit yang dideritanya itu semakin hari semakin memburuk. Dari lengan kiri menjulur ke lengan kanan, kemudian beralih ke lutut kiri dan kanan, hingga akhirnya ke seluruh sendi sampai kaki.

“Pada 1987 saya tak bisa jalan. Tak lama kemudian, saya terkena infeksi usus akibat terlalu banyak obat rematik. Kan panas,” jelas Een.

Ia sempat mengurangi daging-dagingan dan jeroan, tapi menurutnya itu sama sekali tak berpengaruh pada kesembuhan penyakitnya, malah semakin memburuk. Penyakit yang dideritanya memang melumpuhkan, beberapa penelitian bahkan menyebutkan penderitanya paling banyak wanita.

Selama sakit itu, Een tetap berusaha memberikan yang terbaik bagi orang-orang sekitar. Anak-anak SD hingga mahasiswa tak pernah bosan menghampiri dan belajar pada Een. Walaupun belajar pada kamar seadanya dimana Een berbaring, namun anak-anak tetap semangat, dan itu membuat Een semangat menjalani hidup. Diakuinya, anak-anak didiknya merupakan sumber semangat.

“Anak-anak ini obat buat saya. Sebenarnya, apa yang saya lakukan semata-mata demi Ridho Allah SWT dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat. Di satu sisi, saya merepotkan orang lain. Tapi, di sisi lain, saya ingin bermanfaat buat orang lain,” jelas Een seperti yang dilansir dari liputan6com (Sabtu, 13/12/2014).

Kini sosok tersebut telah tiada, namun Ibu Een telah berhasil mencetak generasi-generasi sukses penerus bangsa. Jasanya akan selalu dikenang dan oengabdiannya pada negara tidak akan dilupakan. Selamat jalan Een Sukaesih.(dea)

Written by Ardy Messi

Work in PR agency, Strategic Planner wannabe, a bikers, a cyclist, music and movie freak, Barca fans.

5 Film Hollywood yang Gagal Melejit

Ilmuwan Ungkap Rahasia Nabi Musa Membelah Lautan