STORY: Tati Mulyati, Melawan Kanker dengan Menyulam

Banyak orang yang berubah menjadi pemurung ketika mengetahui kalau dirinya mengidap kanker serius. Namun tidak demikian halnya dengan Tati Mulyati. Apa yang membuatnya bisa tegar melawan kanker?

Sejak kecil, wanita asal Cianjur ini sudah mencintai seni sulam menyulam. Selesai belajar sulam pada orang tuanya sendiri, Tati kemudian ikut kursus sulam, termasuk belajar langsung dari guru asal Jepang. Sekarang Tati sudah menguasai berbagai teknik sulam, termasuk sulam 3 dimensi. Hasil sulamannya pun mencapai ratusan.

Berawal dari hobi itulah, Tati kemudian memulai usaha di bidang kerajinan tangan (handicraft). Hingga suatu hari Tati mendapat sebuah ujian. Ia divonis dokter terkena kanker payudara stadium lanjut dengan sisa usianya yang hanya enam bulan saja. Walau sempat terpuruk karena divonis kanker, Tati tak patah arang. Ia tak meratapi penyakit yang dideritanya dan tetap bersemangat mengerjakan sulamannya.

“Saya dari kecil suka sekali dengan sulam, dan sempat saya divonis kanker payudara yang usianya hanya 6 bulan saja. Tapi sejak saat itu saya bangkit yang akhirnya saya bisa melewatinya,” tutur Tati seperti dilansir dari Vemalecom, Senin (22/12/2014).

“Kalau dulu sebelum terkena kanker, saya nyulam fokus banget yang sampai lupa waktu, tapi sewaktu terkena kanker saya membatasinya. Dan sekarang pun saya masih menyulam,” terang Tati.

Dalam perjuangan melawan kanker payudara, payudara Tati sebelah kiri terpaksa diangkat. Namun hal itu tak menyurutkan semangat hidupnya. Ia tetap menjalani aktivitasnya dengan menyulam.

Meskipun diuji dengan penyakit kanker, Tati masih bersemangat untuk membantu sesama dengan keahlian sulam yang ia miliki. Di sela-sela kesibukannya, ia memberi motivasi dan pelatihan pada warga binaan di lembaga pemasyarakatan. Tati juga tak segan membagi ilmu sulam secara cuma-cuma pada kalangan tidak mampu yang umumnya berasal dari kalangan ibu rumah tangga lanjut usia. Hingga akhirnya ia mendirikan lembaga kursus dan pendidikan sulam.

“Saya rasa semua wanita bisa saja bekerja di rumah, apapun itu bentuk pekerjaannya, seperti saya yaitu dengan sulam. Karena anak-anak lebih senang apabila ibu berada di rumah. Asalkan ada niat,” tutup Tati dengan memberi harapan untuk Hari Ibu.

Karena semangatnya yang tinggi untuk melawan kanker dan memberikan inspirasi bagi para ibu lainnya, Tati Mulyati pun mendapat gelar Ibu Berkarya 2014 pada acara My Mom, My Hero persembahan khusus dari PT Mustika Ratu Tbk.

Semoga lebih banyak wanita yang dapat memberikan banyak inspirasi dan motivasi di Indonesia ini dalam rangka memperingati Hari Ibu. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

3 Alasan Tak Perlu Membenci Mantan Pacar

Angkat Kisah Hijabers, Film Hijab Rilis 15 Januari