5 Mitos Salah tentang Tidur

Tidur tak hanya hal alami yang dilakukan manusia, melainkan juga kebutuhan yang penting untuk menjaga kesehatan. Tidur sudah menjadi hal yang sangat familiar bagi semua manusia. Namun tak semua orang mengetahui fakta tentang tidur. Ada banyak mitos terkait dengan tidur yang sebenarnya salah dan masih dipercaya banyak orang. Berikut kelima mitos yang salah tentang tidur dan faktanya, seperti dilansir dari Steventeviecom, Senin (5/1/2015).

1. Terbangun di malam hari bisa menyebabkan rasa lelah yang berkepanjangan keesokan harinya

Terbangun di malam hari bisa jadi siklus yang alami. Ada banyak binatang yang memiliki siklus semacam ini. Hal ini juga terjadi pada leluhur manusia di masa lalu. Penelitian mengungkap bahwa pengaruh lingkungan juga bisa mempengaruhi waktu tidur. Misalkan pada orang yang hidup tanpa lampu. Mereka bisa mengembangkan kebiasaan tidur selama beberapa jam, kemudian terbangun dan tidur lagi. Hal ini tak membuat mereka merasa lelah, malah mereka mengklaim bahwa kualitas tidur mereka sangat baik.

2. Menonton televisi bisa membantu tidur cepat dan pulas

Menonton televisi adalah hal yang banyak dilakukan orang sebelum tidur. Tak sedikit juga yang menggunakan televisi untuk membantu mereka tertidur. Padahal layar televisi dan komputer bisa memberikan paparan lampu yang mengurangi produksi melatonin dalam tubuh. Melatonin adalah hormon tidur, dan jika terkena lampu dari layar televisi atau komputer, hormon ini tak bisa bekerja dengan baik.

3. Alkohol bisa membantu tidur nyenyak

Alkohol memang memiliki efek sedatif alami yang membantu orang tertidur lebih cepat. Namun alkohol bisa mengganggu kualitas tidur. Alkohol diproses ke seluruh tubuh ketika Anda tidur dan ini membuat Anda tak bisa tidur dengan sangat lelap. Anda akan lebih mudah terbangun dan memiliki kualitas tidur yang buruk.

4. Menghitung domba bisa membantu cepat tidur

Ini adalah mitos paling populer yang secara mengejutkan bisa berhasil untuk banyak orang. Meski begitu penelitian yang dilakukan di Oxford University menunjukkan bahwa menghitung domba tak selalu berhasil membuat orang tertidur. Orang yang menghitung domba justru tertidur 20 menit lebih lambat dibandingkan dengan orang yang melakukan cara lain untuk tertidur.

5. Orang bisa berlatih untuk tidur lebih sedikit

Banyak orang percaya bahwa tidur hanya masalah kebiasaan. Dengan banyak latihan mereka bisa bangun dengan efektif dan beraktivitas dan hanya tidur beberapa jam saja sehari. Hal ini tak benar. Manusia tak bisa memanipulasi kebutuhan tidur mereka. Kebutuhan tidur mereka tetap dan akan terus menumpuk jika tak dipenuhi. Penelitian mengungkap bahwa orang yang kurang tidur memiliki kemampuan kognitif yang buruk. Kurang tidur juga akan mengganggu kesehatan fisik. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

5 Sinetron yang Diduga Plagiat

Cantik Bak Model, Aslinya Penjaga Warteg