Hutomo Dwi
Film buatan Indonesia yang bertema tentang kuliner, “Tabula Rasa”, berhasil menorehkan prestasi di negara orang, tepatnya Amerika Serikat.
Film tersebut diputar pada tanggal 24 Januari kemarin di New York. Indonesian-American Cine Club (IACC) selaku penyelenggara acara ini sukses menghadirkan nuansa Indonesia dalam gedung Anthology Archive, kota New York. Sekitar 130 penonton pun dibuat terkesima dengan video indahnya alam Papua dan nikmatnya masakan Padang.
Pemutaran film ini sendiri memang dipenuhi oleh antusias penonton yang besar. Hal ini langsung diungkapkan oleh Iin Purwanti. Menurutnya, pemutaran film “Tabula Rasa” tidak hanya didominasi oleh warga lokal tetapi banyak orang dari kota New Jersey, Connecticut dan kota lain di sekitar New York yang ikutan nimbrung di acara ini.
â??Kami senang sekali banyak penonton yang hadir meskipun ada badai salju semalamanâ? ujar pengurus IACC tersebut seperti dilansir dari Kapanlagicom, Senin (26/1/2015).
Pemutaran film ini sendiri juga dihadiri oleh Margareth Scott yang merupakan seorang profesor dari New York University (NYU). Kehadiran beliau yang fokus tentang studi Indonesia membuktikan bahwa film ini memang punya kualitas yang jempolan.
Film ini sendiri memang memiliki cerita yang sangat menarik. Cerita tentang kuliner khas Indonesia, cinta, dedikasi, keberagaman budaya dan kekayaan alam Indonesia itu mampu membuat film karya Adriyanto Dewo ini menyabet beberapa gelar dalam Piala Citra FFI 2014.
Pemutaran “Tabula Rasa” diharapkan mampu memperlihatkan kekayaan Indonesia pada dunia. “Melalui film ini, kami berharap bisa menarik banyak penonton non WNI yang ada di New York sehingga kami bisa mengenalkan budaya Indonesia melalui film ” ujar Amalia Suryani yang merupakan salah satu pendiri IACC.
Tidak cukup sekali, pemutaran film Indonesia di kota New York akan tetap terus dilaksanakan setiap bulan secara rutin. Acara yang digagas oleh IACC ini memang bertujuan untuk melestarikan dan mempromosikan film Indonesia di Amerika melalui program pemutaran film dan diskusi yang berkelanjutan. (tom)
