Hutomo Dwi
Band d’Masiv kembali masa lalunya. Maksud dari kembali ke masa lalu di sini adalah mereka tampil dengan konsep saat pertama kali muncul. Gaya yang dimunculkan, yakni busana jeans, rambut gondrong, dan sepatu boots. “Banyak yang kangen sama penampilan Ryan dengan poni lemparnya. Kemarin kan rambut saya agak rapih. Yah sekarang mau balik image seperti dulu. Terus dari pakaian juga kemarin pakai jas, sekarang lebih santai pakai kaos, jadi banyak yang bisa ngikutin gaya kita juga,” ujar Ryan. Sementara untuk lagu barunya sekarang lebih nge-beat, dengan judul “Pede”.
Di lagu ini, d’Masiv ingin menunjukkan bahwa d’Masiv tidak identik dengan lagu yang slow-slow saja. Tapi juga up beat. “Liriknya (lagu pede) ada prosesnya. Pengen bikin lagu yang agak nyeleneh aja, hits d’Masiv kan kebanyakan slow. Kita pengen lagu yang beda. Beat-nya ada tahun 80-an juga. Tapi masih ada ciri khas d’Masiv sebelumnya. Biasanya kan (d’Masiv) yang jaim-jaim. Ini lebih ekspresif. Berbeda dengan lagu up beat d’Masiv seperti ‘Semakin dan Diam Tanpa Kata’,” jelas Ryan, seperti dilansir dari Kapanlagicom, Rabu (18/3/2015).
Menurut Ryan sang vokalis, lagu tersebut ternyata dipersembahkan pada Rayi yang sampai saat ini masih betah menjomblo. Dipersembahkan di sini maksudnya adalah untuk meledek Rayi yang masih belum memiliki pasangan. “Tadi lagu terbaru judulnya Pede temanya agak berbeda, memang ini pengalamannya Rayi bassis kita yang belum dapat pasangan, dia tampang ada (ganteng) tapi belum dapat cewek saja,” ujar Ryan dikutip dari Okezonecom.
Album “Hidup Lebih Indah” yang telah dirilis ini memang terasa berbeda dibanding dengan album-album d’Masiv sebelumnya. Salah satunya perbedaan yang paling jelas adalah album ini diproduseri oleh produser baru mereka, yakni Denny Chasmala.
“Sebelumnya kan produsernya Noey dan Capung Java Jive sekarang Mas Denny. Pasti sentuhan musik dan komposisi lebih berbeda,” tutup pelantun “Cinta Ini Membunuhku” itu. (tom)
