Mengenal Sepak Terjang Marvel

Makin maraknya film superhero yang rilis di bioskop makin membuat orang mengenal yang namanya Marvel. Meski demikian, tak semua orang tahu bagaimana sejarah dan sepak terjang Marvel hingga menjadi sebuah ikon superhero terbesar saat ini disamping rivalnya, DC Comics. Tenang saja, sebentar lagi kamu akan tahu, karena di bawah ini akan dijelaskan sejarah dari Marvel hingga bisa besar seperti sekarang, seperti dilansir dari Kaskus, Kamis (16/4/2015).

Marvel sendiri merupakan anak perusahaan dari The Walt Disney Company, dan didirikan oleh Martin Goodman sebagai Timely Comics pada tahun 1934 serta berpusat di 135 W. 50th Street, New York City, New York, Amerika Serikat.

Marvel Comics atau Marvel Publishing Inc. adalah nama suatu perusahaan dari Amerika Serikat yang memproduksi buku komik dan media lain yang berkaitan. Marvel pertama kali didirikan dengan nama “Timely Publications” pada tahun 1939 dan sempat berganti nama menjadi “Atlas Comics” sebelum akhirnya menjadi Marvel Comics pada tahun 1961. Sekarang, Marvel telah menjadi salah satu penerbit buku komik terbesar bersama dengan perusahaan saingan lamanya DC Comics.

Marvel terkenal karena telah mengorbitkan karakter-karakter komik populer seperti “Spider-Man”, “X-Men”, “Hulk”, “Fantastic Four”, “Iron Man”, dan masih banyak lagi. Sebagian besar karakter ciptaan Marvel beroperasi dalam dunia yang dikenal sebagai “jagad Marvel” atau “Marvel Universe”. Belakangan, banyak dari karakter Marvel tersebut yang muncul dalam media hiburan lain seperti serial kartun, film, dan permainan video.

Marvel juga memiliki situs wikinya sendiri. Situs tersebut diluncurkan pada tahun 2006 dan memuat berbagai informasi dalam jagad Marvel.

Pada tahun 2009, The Walt Disney Company menyatakan sepakat untuk membeli Marvel Entertainment sebesar USD 4 miliar adalam transaksi saham dan uang tunai. Dengan demikian, perusahaan pencipta Mickey Mouse dan Snow White itu berhak atas karakter komik termasuk “Spider-Man,” “Iron Man” dan “X-Men”.

Kesepakatan tersebut akan memberi Disney kepemilikan lebih dari 5 ribu karakter tokoh Marvel Entertainment. Para Superhero tersebut akan tersedia dalam segala bentuk barang dagangan dan pernak-pernik keren sebagai usaha dari Disney untuk menarik minat anak laki-laki untuk membelinya.

Seperti disebutkan di atas, Marvel awalnya bernama Timely Publications. Komik pertama terbitan Timely Publications adalah “Marvel Comics #1” yang diterbitkan pada bulan Oktober 1939 dan mendapatkan sambutan amat baik. Komik Timely lainnya yang berjudul “Captain America” yang pertama kali dirilis pada bulan Maret 1941 juga mendapatkan sambutan luar biasa dan terjual hingga satu juta kopi. Dalam masa-masa ini, Timely juga merekrut orang-orang yang belakangan menjadi legenda industri komik AS dan bahkan dunia, Jack Kirby serta Stanley Lieber (biasa dikenal dengan nama pena Stan Lee) sebagai editor.

Industri komik bertema superhero mengalami penurunan usai Perang Dunia II. Akibat fenomena ini, perusahaan komik yang diasuh Goodman mulai memperlebar jenis komiknya hingga ke jenis komik selain superhero seperti petualangan, kriminal, komedi, hingga seputar perang. Di masa ini pula, tepatnya pada tahun 1951, Timely berganti nama menjadi Atlas Comics dan logonya juga berganti menjadi logo bola dunia (globe). Selama memakai nama Atlas Comics, perusahaan komik yang dipimpin Goodman itu lebih banyak “mengekor” atau memakai genre yang sedang populer di pasaran sebagai genre komik-komik mereka, tidak seperti saat mereka masih memakai nama Timely di mana mereka cukup inovatif dengan mengusung tema superhero.

Atlas akhirnya kembali berganti nama menjadi Marvel Comics pada tahun 1961 dan nama itu masih dipakai hingga sekarang. Di masa itu, tepatnya pada awal dasawarsa 1960-an, tema superhero dalam industri komik kembali naik setelah perusahaan pesaing Marvel, DC Comics, berhasil memopulerkan tokoh-tokoh komik populer seperti Flash, Superman, serta Justice League.

Pada tahun 1996, Marvel pernah dinyatakan bangkrut. Hal itu dikarenakan pemimpin Marvel pada saat itu, Ronald Perelman, menjual saham perusahaan Marvel dan terjadi kemerosotan industri yang bersangkutan pada pertengahan dekade 1990-an. proses yang berlarut-larut, setelah dinyatakan bangrut setahun sebelumnya, pada tahun 1997 pihak pengadilan akhirnya menyatakan bahwa yang berhak memegang perusahaan Marvel selanjutnya adalah Isaac Perlmutter, pemilik toko mainan ToyBiz yang juga merupakan salah satu perusahaan cabang Marvel. Dengan bantuan rekan-rekannya seperti rekan bisnisnya Avi Arad, penerbit Bill Jemas, serta editor Bob Harras, Perlmutter berusaha memulihkan kembali kondisi perusahaan.

Dengan milenium baru, Marvel kembali dari kebangkrutan dan kembali mulai diversifikasi dengan persembahan. Pada tahun 2001, Marvel menarik diri dari otoritas Comic Code dan membuka kode komik tersendiri, yakni Marvel Rating System.

Melihat sepak terjang Marvel yang tidak mudah, maka tak heran kalau Marvel kini menjadi perusahaan besar dan bisa dibilang sebagai ikon superhero dunia. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Gedung-gedung Tertinggi di Dunia

Pacarmu Berubah? Ambil Tindakan Ini