Hutomo Dwi
Sepuluh tahun berlalu sejak kali terakhir kemunculan film superhero wanita, baik Marvel maupun DC. Hingga kini, belum ada lagi film yang secara khusus mengangkat tokoh superhero wanita, terutama produksi Marvel.
Mengapa? Alasannya baru terkuak setelah email berisi percakapan antara petinggi Sony Michael Lynton dengan CEO Marvel Ike Perlmutter bocor ke dunia maya.
Pada email tersebut, Michael dan Ike berdiskusi tentang film superhero wanita yang pernah mereka produksi. Bukan kebanggaan, justru kekecewaan yang muncul setelah film superhero wanita dirilis.
“Michael, seperti yang sudah kita diskusikan di telepon, di bawah ini hanya beberapa contoh. Masih banyak yang lain. Catwoman (produksi WB/DC, dirilis pada 2004), merupakan film yang mengangkat karakter wanita dari waralaba ‘Batman’. Film ini sebuah bencana,” demikian percakapan di email antara Ike dengan Michael seperti dikutip dari AceShowbiz, Jumat (8/5/2015).
Ike lalu menyebutkan dua judul film lagi yang tak membawa hasil memuaskan. “‘Elektra’ (produksi Marvel, dirilis pada 2005) merupakan film dengan ide yang buruk dan hasilnya sangat sangat buruk,” kata Ike.
Film terakhir yang disebutkan Ike berjudul “Supergirl” (produksi DC, dirilis pada 1984). Sebenarnya, film ini adalah salah satu yang terpenting dalam sejarah waralaba “Superman”. Namun, “Supergirl” mengantongi hasil mengecewakan. Sepanjang pemutaran hanya meraih total pendapatan domestik USD 14 juta, dengan hanya USD5,5 juta pada saat pembukaan. “Itu adalah satu film yang bawa bencana,” ketus Ike.
Dengan demikian, terjawab sudah pertanyaan mengapa Marvel tak pernah lagi membuat film superhero dengan bintang utama seorang tokoh wanita. Mereka tak ingin lagi mengulangi kekecewaan yang sudah mereka alami sebelumnya.
Bagaimana menurut kamu? Apakah kamu masih berharap Marvel jembali membuat film superhero wanita? (tom)
