Daripada Corat-coret, Lebih Baik Rayakan Kelulusan dengan Cara Ini

Tradisi yang kita ketahui untuk merayakan kelulusan sekolah adalah corat-coret baju seragam. Entah sejak kapan tradisi corat-coret baju seragam itu menjadi tradisi. Seiring dengan merebaknya aksi tersebut, acap sekali dijumpai tindakanâ??tindakan yang meresahkan penduduk masyarakat, seperti misalnya konvoi motor yang jelas mengganggu ketertiban umum di jalanan. Padhaal ada beberapa cara positif untuk merayakan kelulusan daripada corat-coret tidak jelas. Berikut adalah 5 cara positif rayakan kelulusan sekolah, dilansir dari blog Mediaranahjaya, Jumat (15/5/2015).

1. Bagi-bagi sembako

Bagi-bagi sembako (Mediaranahjaya)
Bagi-bagi sembako (Mediaranahjaya)

Cara pertama yang bisa dilakukan untuk merayakan kelulusan sekolah adalah bagi-bagi sembako, seperti yang dilakukan SMA Negeri 3 Lumajang. Saat itu para murid sekolah tersebut turun ke jalan dan membagi-bagikan sembako pada tukang becak yang mangkal. Sebelum melakukan bagi-bagi sembako seluruh siswa bisa dibariskan di lapangan upacara untuk melakukan sujud syukur serta diberi wejangan agar tidak corat-coret seragam, baru setelah itu mereka pergi ke luar sekolah untuk membagikan sembako.

2. Donor darah

Donor darah (Mediaranahjaya)
Donor darah (Mediaranahjaya)

Merayakan kelulusan sekolah dengan melakukan aksi donor darah ini sangat bermanfaat dan memberikan kebahagiaan kepada orang lain yang sedang membutuhkannya. Jelas aksi ini lebih berguna daripada aksi corat-coret ataupun konvoi yang secara nyata tidak memberikan manfaat malah memberikan kebisingan bagi warga. Sekolah yang melakukan aksi donor darah ini adalah SMA Negeri 1 Pajangan, Bantul.

3. Menyumbangkan seragam

Sumbang seragam (Mediaranahjaya)
Sumbang seragam (Mediaranahjaya)

Para siswa SMA 7 Kota Kediri pada saat kelulusan beramai-ramai menyumbangkan seragam untuk adik kelasnya yang membutuhkan. Sebagai ‘imbalan’, para siswa yang menyumbangkan seragamnya akan mendapatkan stiker klub sepakbola AC Milan, karena pihak sekolah sudah bekerja sama dengan klub penggemar AC Milan di Kediri.

4. Doa bersama

Doa bersama (Mediaranahjaya)
Doa bersama (Mediaranahjaya)

Acara doa bersama digelar di SMA Negeri 1 Randudongkal. Para siswa berkumpul di tempat parkir guna menghadiri acara berdoa bersama yang dipimpin oleh seorang perwakilan guru. Doa itu dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur karena telah diberikan kelancaran sehingga para siswa dapat lulus sekolah setelah 3 tahun berjuang.

5. Melakukan bakti sosial

Bakti sosial (Mediaranahjaya)
Bakti sosial (Mediaranahjaya)

Dalam merayakan kelulusan, para siswa SMA Negeri 1 Pajangan melakukan bakti sosial alias baksos ke panti sosial dan panti asuhan di sekitar sekolah mereka. Dengan demikian mereka bisa berbagi kebahagiaan kita kepada orang lain. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Ketika Didi Petet Insaf di Preman Pensiun

Cinta Atau Sekedar Naksir? Ini Perbedaannya