Louisa Indrawati: Tubuh Kecil Bukan Halangan

Jadi Berita Mengabarkan – Postur tubuhnya yang kecil membuatnya sering diolok-olok oleh orang disekitarnya. Tidak hanya itu, tangan dan kaki nya juga tidak sempurna seperti orang pada umumnya. Dialah Louisa indrawati, wanita kelahiran Kediri, 27 Mei 1974 yang membuktikan bahwa kekurangan bukanlah halangan baginya.

Dihubungi lewat telepon pada Selasa sore (4/01), di sela kesibukannya Louisa menyempatkan diri untuk berbagi seputar kisah hidupnya. Kesan hangat dan ramah memang melekat pada wanita yang Juni 2005 tercatat di MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai wanita pertama Indonesia dengan ukuran tubuh 74 cm yang berhasil melahirkan.Louisa lahir dari pasangan Sukardji Kusno dan Maria Magdalena Sriyati. Louisa kecil pertama kali mengetahui bahwa ia tidak sama dengan teman-teman nya saat masih berada di Taman Kanak-Kanak. â??Saya sangat kaget, shock dan terkejut, lalu saya mulai bertanya kepada diri saya, â??Mengapa saya begini?â?

Louisa Indrawati
Louisa Indrawati

Dilahirkan dengan kondisi seperti ini, Louisa tidak pernah marah kepada Sang Pencipta. â??Saya selalu bersyukur dan berprilaku optimis, dengan itu apapun pasti bisa saya lakukan,â? katanya.Kedua orang tuanya selalu menekankan bahwa ia adalah anak yang luar biasa, yang sama dengan anak lainnya. Louisa pun selalu belajar lebih keras dari teman-temannya. â??Kalau orang lain bisa, saya juga pasti bisa,â? ujarnya. Louisa bersekolah di sekolah normal dan selalu mendapatkan prestasi di sekolahnya. Selepas SMA, ia mengambil dua kuliah sekaligus yaitu hukum atas anjuran ayahnya dan komputer karena ketertarikanya. Keduanya pun dapat ia selesaikan dengan IP yang memuaskan. Setelah lulus, Louisa bekerja di salah satu perusahaan komputer.

Awalnya, ia tidak pernah berpikir untuk menikah karena sadar betul akan kondisinya. Ia pun memutuskan untuk mengadopsi anak berumur 20 hari yang ia beri nama Maria Rosa Widya Buana.Sampai suatu waktu ia bertemu dengan seorang pria ketika berlibur ke Bali bersama anak adopsinya. Setelah tiga tahun bersahabat, pria bernama Handoyo itu pun memberanikan melamar Louisa. Sayangnya lamaran itu ditolak oleh Louisa. â??Lamaran Handoyo saat itu terasa lebih sebagai penghinaan,â? tuturnya.

Handoyo pun tak menyerah, ia melamar Louisa kedua kalinya dengan membawa keluarganya. Namun, keluarga Handoyo ternyata kaget melihat keadaan Louisa sehingga lamaran tersebut pun batal lagi. Akhirnya setelah diyakinkan, kedua orangtua dari Louisa dan Handoyo pun merestui pernikahan mereka. Tepatnya di Agustus 2004, Handoyo dan keluarga melamar Louisa.

Keajaiban pun terus terjadi dalam hidupnya. Tak lama setelah menikah, dokter menyampaikan bahwa Louisa positif hamil. Dengan kondisi tubuhnya, dokter menyarankan Louisa untuk aborsi demi keselamatannya. Tetapi ia dan suami tetap bersepakat untuk melanjutkan kehamilannya. â??Saya merasa ini pasti adalah mukjizat Tuhan,â? katanya.

Louisa Indrawati

Keajaiban itu benar terjadi pada 15 Juni 2005, Louisa dengan selamat melahirkan bayi perempuan yang diberi nama Maria Gabriella Handoyo. Kehadiran Maria pun semakin menambah kebahagiaan di dalam keluarga ini.Sekarang Louisa masih bekerja di perusahaan computer, tetapi tidak full time. Selain mengurus kedua buah hatinya, ia juga membuka counter Hp kecil-kecilan di depan rumahnya. â??Saya orangnya tidak bisa diam,â? pengakuanya.

Dibalik tubuh mungilnya itu tersimpan semangat yang besar. Saat ini Louisa juga aktif menjadi pembicara dan motivator diberbagai acara. Ia pun mempunyai impian untuk menjadi seperti Nick Vujicic, motivator terkenal dunia. Kelak, ia tidak hanya ingin memotivasi orang-orang di Indonesia saja, tetapi juga sampai ke luar Indonesia.â??Selalu bersyukur dan jangan pernah menyerah dalam hidupâ?, pesannya kepada kita semua. Melalui kisahnya kita dapat belajar untuk tidak selalu melihat kekurangan yang ada, karena sejatinya di balik suatu kekurangan pasti terdapat suatu kelebihan.

Written by Alfath

Journalist at Weekend @jdbrta

Tentang Kebiasaan Suka Menunda-nunda Pekerjaan

Tari Jaipongan: Simbol Pergaulan, Eksotisme dan Keceriaan Pasundan