Penampakan KTP Indonesia dari Masa ke Masa

Di Indonesia, kartu identitas warganya disebut dengan Kartu Tanda Penduduk atau KTP. Kartu ini tentunya sangat berguna untuk menunjukkan idientitas diri perseorangan untuk urusan yang bersifat administratif seperti Melamar pekerjaan, mengurus Surat izin mengemudi dan lain sebagainya. Dilansir jadiBerita dari berbagai sumber, berikut adalah penampakan KTP Indonesia dari masa ke masa.

1. KTP pertama

KTP pertama (Brilio)
KTP pertama (Brilio)

KTP pertama ini dibuat pada saat zaman pendudukan Belanda di Indonesia. KTP ini dulu dikenal dengan nama Verklaring van Ingezetenschap, voor personen in Nederlandsch Indie geboren, atau terjemahannya, Kartu Tanda Penduduk untuk orang yang lahir di Hindia Belanda.

2. KTP zaman Jepang

KTP zaman Jepang (Brilio)
KTP zaman Jepang (Brilio)

Setelah pendudukan Belanda berakhir, giliran Jepang yang menjajah Indonesia. Beda pendudukan, beda pula KTP-nya. KTP versi Jepang ini disebut sebagai KTP Propaganda yang dibuat oleh Jepang, sebab bagi penduduk yang memegang KTP ini secara implisit menyatakan dirinya untuk setia terhadap kepemimpinan tentara NIPPON di Nusantara.

3. KTP masa kemerdekaan

KTP masa kemerdekaan (Brilio)
KTP masa kemerdekaan (Brilio)

KTP ini dibuat pada masa awal kemerdekaan, atau sekitar tahun 1950an. Pada masa itu KTP ini masih dibuat secara manual dan menggunakan ejaan huruf lama. Untuk ukuran dari KTP masa ini pun masih sangat besar. Kalau KTP ini masih digunakan sekarang, pastinya tidak muat untuk dibawa di dompet.

4. KTP tahun 1967

KTP tahun 1970an (Brilio)
KTP tahun 1967 (Brilio)

Pada tahun 1967, desain KTP mengalami sedikit perubahan. Masa berlakunya hanya 3 tahun, dan penandatangan di KTP adalah Kepala Urusan Pendaftaran Penduduk.

5. KTP tahun 1970

KTP tahun 1970 (Brilio)
KTP tahun 1970 (Brilio)

Dari desain KTP yang sebelumnya hanya berupa kertas, pada tahun 1970 sudah dilengkapi dengan hardcover, dengan bagian isi sebanyak 3 halaman sejajar. Mungkin mirip dengan buku nikah saat ini.

6. KTP tahun 1977

KTP tahun 1977 (Brilio)
KTP tahun 1977 (Brilio)

KTP pada masa ini sudah mulai kecil ukurannya, sehingga bisa dibawa di dompet. Pembuatan KTP juga masih menggunakan mesin tik manual.

7. KTP akhir 1980an sampai 1990an

KTP akhir 1980an sampai 1990an (Brilio)
KTP akhir 1980an sampai 1990an (Brilio)

KTP di periode tahun ini umum disebut dengan KTP Kuning, dengan perubahan yang tak terlalu kentara dibandingkan dengan KTP sebelumnya. Salah satunya adalah lembaran data identitas pemilik yang berubah warna menjadi kuning. Pemilik KTP wilayah DKI Jakarta ditandatangani oleh lurah, sedangkan selain DKI Jakarta masih tetap ditandatangani oleh pejabat camat.

8. KTP khusus tahun 2003

KTP khusus tahun 2003 (Brilio)
KTP khusus tahun 2003 (Brilio)

Pada masa Darurat Militer Aceh, Mei 2003 lalu, wilayah ini memiliki desain KTP yang berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. KTP ini juga sering disebut KTP Merah Putih dengan bagian depan terdapat gambar burung Garuda serta teks Pancasila. Pada bagian belakang selain pengesahan yang dilakukan oleh camat, juga disertai dengan tanda tangan dari Komandan Rayon Militer serta Kepala Kepolisian Sektor.

9. KTP sekitar tahun 2004

KTP sekitar tahun 2004 (Brilio)
KTP sekitar tahun 2004 (Brilio)

KTP di periode ini sering disebut KTP Nasional, berlaku sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2010. Seperti yang bisa dilihat, foto pada KTP Nasional dicetak langsung pada kartu yang terbuat dari bahan plastik. Pengawasan serta proses verifikasi pengesahan berlaku dari tingkat terendah, yaitu dari RT/RW. Seperti namanya, KTP nasional dapat digunakan di seluruh Indonesia.

10. KTP sekarang

KTP sekarang (Brilio)
KTP sekarang (Brilio)

KTP ini disebut juga dengan E-KTP atau KTP Elektronik, dan berlaku mulai tahun 2011 hingga kini. Bentuknya tak banyak berubah dari desain KTP Nasional, namun dilengkapi dengan sejumlah teknologi terkini seperti pembacaan yang dilakukan dengan card reader, microchip sebagai penyimpan data, serta dapat menyimpan data sidik jari serta biometrik sebagai satu metode identifikasi unik dan berlaku secara internasional. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Mengenal Sosok Perancang Lambang Burung Garuda Indonesia

Guys, Ini Solusi Menghindari Nganggur Ketika Sudah Lulus Kuliah