5 Jajanan Indonesia yang Memiliki Filosofi Mendalam

Jika kamu sering jajan makanan, mungkin tak asing lagi dengan makanan bernama ketupat, lontong, lemper dan sebagainya. Namun siapa yang menyangka jika deretan makanan khas tersebut ternyata tak hanya menggoda lidah, tapi juga berisi filosofi yang sangat dalam. Dilansir dari Boombastiscom, Senin (7/9/2015), berikut adalah 5 jajanan yang memiliki filosofi mendalam.

1. Lontong

Lontong (Boombastis)
Lontong (Boombastis)

Lontong bisa disajikan dengan berbagai cara. Mulai dikombinasikan dengan rujak, bakso, soto dan sebagainya. Teksturnya yang lembut membuatnya jadi bahan pengganti nasi yang tak kalah lezatnya. Lontong menurut orang Jawa punya filosofi â??olone dadi kothongâ? atau dalam bahasa Indonesianya, kejelekannya sudah tidak ada atau hilang. Filosofi ini erat kaitannya dengan bulan Ramadhan. Seperti yang kita tahu, selama di bulan suci itu umat islam akan dilebur dosa-dosanya setelah sebulan berpuasa. Hingga akhirnya kembali suci dan fitrah, sehingga dijuluki dengan â??olone dadi kothongâ?.

2. Lemper

Lemper (Boombastis)
Lemper (Boombastis)

Lemper adalah jajanan primadona yang selalu ada dalam setiap acara besar. Mulai dari khitanan, resepsi nikah, sampai bungkusan pengajian. Lemper juga punya filosofi yang sangat bagus, yaitu â??yen dilem atimu ojo memperâ?, yang artinya ketika dipuji maka hatimu jangan sombong atau berbangga diri. Ketika memakan jajanan satu ini kamu juga bisa mengartikan jika di atas dirimu yang sudah hebat itu, masih ada lainnya yang lebih jago lagi.

3. Ketupat

Ketupat (Boombastis)
Ketupat (Boombastis)

Tetupat atau kupat adalah makanan yang ikonik dengan selebrasi Lebaran. Meskipun sebenarnya tak jauh beda dari lontong, namun bentuk kupat yang unik membuatnya tetap berbeda. â??Ngaku lepatâ? adalah filosofi di balik makanan ini yang bisa diartikan mengakui kesalahan. Makanya, ketupat hanya afdol dimakan ketika satu sama lain saling meminta maaf dan mengakui kesalahan.

4. Apem

Apem (Boombastis)
Apem (Boombastis)

Apem sangat sering dijumpai dalam acara-acara tradisional dan biasanya jadi salah satu pengisi kotak-kota kue yang dihantarkan. Makanan ini bisa dibilang mirip surabi namun bentuknya lebih bulat serta padat. Apem sendiri mengandung arti â??Afwunâ? dalam bahasa Arab yang bisa diartikan sebagai maaf. Jadi, dulu orang-orang tua sengaja memberi tetangga mereka apem ini dengan tujuan meminta maaf. Karena itulah apem rasanya manis, semanis kata-kata meminta maaf.

5. Kolak

Kolak (Boombastis)
Kolak (Boombastis)

Kolak biasanya terdiri dari umbi-umbian, mulai dari singkong sampai ketela. Kadang juga ditambah kacang hijau, labu dan buah manis seperti nangka atau pisang. Umbi-umbian dalam bahasa Jawa disebut â??polo pendemâ?. Hal ini mengingatkan kita kalau pada akhirnya setiap manusia akan dipendam atau dikubur. Maka sebelum hal tersebut terjadi, maka berbuat baiklah dan lakukan kewajiban sebagai seorang manusia. Selain itu, santan atau biasanya disebut santen mengandung arti â??sing salah nyuwun ngapuntenâ? yang artinya adalah siapa pun yang bersalah haruslah meminta maaf. Selain amal, maaf adalah hal yang kita butuhkan saat kita meninggal nanti. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Cewek Cantik Berjilbab Ini Ternyata Seorang Sniper

Kini Wasit Sepak Bola Punya Kartu Ketiga Selain Kartu Kuning dan Merah