Dhayita Daneswari, Kapolsek Cewek Termuda di Jawa

Jika mendengar Kapolsek, mungkin kamu akan membayangkan sosok pria gagah dengan wajah sangar. Namun tidak demikian halnya dengan Kapolsek yang satu ini, karena dia adalah seorang cewek, dan masih muda. Siapa dia?

Dia adalah Dhayita Daneswari. Meski usianya masih muda, yaitu 23 tahun, dia sudah dipercayakan untuk menjabat sebagai Kapolsek di Candisari, Semarang, Jawa Tengah. Mungkin ini adalah sebuah prestasi yang tidak semua orang bisa mencapainya di usia muda. Tapi, ini memang layak didapatkan oleh sosok Dhayita Daneswari atas kerja kerasnya sejak lulus Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 2012.

Dhayita Daneswari (Harianlampung)
Dhayita Daneswari (Harianlampung)

Tak heran saja, kalau cewek alumni SMA Negeri 6 Semarang jurusan IPA ini sekarang dijuluki sebagai Kapolsek perempuan termuda di Pulau Jawa.

Dhayita sendiri lahir di Semarang, 24 Desember 1991. Ia lulus Akademi Kepolisian Angkatan 44 Wiratama Bhayangkara (WB) tahun 2012. Dia kemudian meneruskan pendidikan ke Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian – Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK) di Jakarta selama setahun. Dinas pertamanya sebagai polisi yaitu Panit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu di Mapolrestabes Semarang.

“Kemudian saya di Panit Reskrim Polsek Tembalang (Semarang) dan juga BKO pengasuh Polwan di Sekolah Polisi Negara di Purwokerto, jadi Danton lho,” kata Dhayita seperti dikutip dari Liputan6com, Jumat (16/10/2015).

Untuk memperkuat pelayanan, oleh atasannya Dhayita pernah ditugaskan di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Semarang. Setelah itu karirnya semakin mocer, ia kemudian ditunjuk memimpin salah satu dari dua Polsek baru yang dibentuk di Semarang.

Dhayita Daneswari sedang melayani masyarakat (Merdeka)
Dhayita Daneswari sedang melayani masyarakat (Merdeka)

“Nggak ada yang mengejutkan. Jadi Kapolsek itu, ya tanggungjawab baru. Tapi biasanya Kapolsek itu Kompol, tapi saya ini masih 6 tahun jadi polisi, ya ini kebanggaan sendiri. Memang untuk Polsek Prarural seperti Candisari ini biasanya Kapolseknya Iptu,” kata Dhayita.

Anak kedua dari 4 bersaudara pasangan Purboyo Paminggir Baroto dan Riche Hariyati itu, kini memiliki 30 bawahan yang usianya jauh di atasnya. Meski demikian, Dhayita tetap berusaha sopan kepada para bawahannya dengan latar belakang adat Jawa yang kental pada dirinya.

Dhayita Daneswari bersama bawahannya (Kompas)
Dhayita Daneswari bersama bawahannya (Kompas)

“Iya, saya paling muda di kantor. Yang penting pertama, memang ada unsur antara pimpinan dan anggota, namun untuk terpaut usia, ya tetap harus ngajeni (menghormati). Kalau bicara yang santun, enggak terus mentang-mentang Kapolsek muda terus seenaknya. Soalnya kalau enggak ada mereka (anggota) Polseknya enggak jalan,” kata Dhayita.

Menjadi Kapolsek bisa jadi merupakan langkah awal Dhayita untuk mencapai cita-citanya. Cewek ini bercita-cita pada suatu saat ingin menyandang tanda bintang di pundaknya atau menjadi seorang jenderal polisi. â??Cita-citanya ingin jadi jenderal. Kan sedikit Polwan yang bisa jadi jenderal sekarang ini,â? kata Dhayita.

Dhayita pun yakin akan cita-citanya itu suatu saat akan dikabulkan Tuhan. Sebab, peluang seorang polisi wanita menjadi jenderal sangat terbuka. Apalagi sudah banyak contoh perempuan yang saat ini berpangkat jenderal di Mabes Polri.

Dhayita Daneswari (Harianlampung)
Dhayita Daneswari (Harianlampung)

Gadis penyuka keju ini sangat yakin dengan kemampunnya meski belum memiliki banyak pengalaman. Dengan kemampuan komunikasinya, Dhayita yakin suatu saat cita-citanya akan terwujud.

â??Saya mengidolakan mantan Kapolri Suroyo Bimantoro. Beliau tegas dalam mengambil keputusan, juga bijaksana juga dalam bersikap. â??Saya ingin meniru beliau,â? katanya. (tom)

 

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Barasuara yang Menggelegar Musik Indonesia

Tips dari NTRL Agar Band Bisa Terus Eksis