Momen Zaman Dulu yang Tak Terlupakan Sebelum Ada Gadget

Ada yang bilang kalau lebih baik ketinggalan dompet daripada ketinggalan ponsel. Keberadaan benda satu ini memang lebih dari apa pun. Alasannya sendiri tentu saja kita bisa melakukan apa pun hanya dengan mengetuk-ngetuk layarnya. Mulai dari bersosialisasi, menonton film, pacaran bahkan jualan sekalipun.

Sayangnya, keberadaan gadget sendiri justru makin memudarkan banyak hal-hal asyik yang dulu sering kita lakukan. Berikut jadiBerita berikan momen-momen tak terlupakan zaman dulu sebelum ada gadget, seperti dilansir dari Boombastiscom, Rabu (11/11/2015).

1. Surat-suratan

Surat cinta (Hello Pet)
Surat cinta (Hello Pet)

Zaman SD sampai SMP dulu, surat menyurat adalah alat komunikasi paling seru. Lewat tulisan kita bisa menyampaikan apa pun lebih asyik dan dalam, entah itu minta maaf, ngajak pulang bareng, atau bahkan menyatakan cinta. Biar lebih mengena, apalagi urusan cinta, surat juga bisa disemprot parfum biar si target tahu jika surat itu benar-benar dari kita.

2. Kumpul-kumpul seru

Kumpul asyik (Antimiras)
Kumpul asyik (Antimiras)

Dulu, tanpa gadget kita bisa ngobrol dengan serunya. Kita lebih fokus terhadap bahasan dan teman sehingga bisa makin intim dan chemistry pun makin dalam. Soal gebetan juga sama, tanpa gadget kita bisa ngobrol asyik tanpa terganggu notifikasi-notifikasi. Curhat, PDKT jadi makin maksimal. Sayangnya sekarang semua terlalu fokus pada gadgetnya.

3. Titip salam ke gebetan

Bisik-bisik (Psychologytoday)
Bisik-bisik (Psychologytoday)

PDKT di zaman sekarang sangat mudah dan tak ada seru-serunya. Cukup dengan chat saja sudah jadi. Dulu, banyak hal yang harus dilakukan agar cewek atau cowok incaran tahu jika kita ada rasa. Ya, caranya dengan saling titip salam. Kini tak ada lagi yang melakukan hal ini, karena sudah bisa dilakukan secara mandiri menggunakan gadget masing-masing.

4. Perpisahan lebih dramatis

Perpisahan (Diajengdian)
Perpisahan (Diajengdian)

Saling rangkul lalu bercanda untuk terakhir kalinya dan melepas kepergian seseorang dengan air mata yang mengalir di pipi mungkin jadi pemandangan yang jarang sekali terlihat. Hal ini dikarenakan gadget kita bisa melakukan komunikasi intens seperti jarak yang terpaut tidaklah jauh. Alhasil, perpisahan terlihat seperti tidak ada artinya. Dulu, ketika momen perpisahan datang, rasa kehilangannya begitu besar.

5. Pakai wartel

Wartel (Wikimedia)
Wartel (Wikimedia)

Nasib Wartel atau warung telepon kini sudah seperti benda usang yang tak berguna lagi. Padahal di masa jayanya dulu, Wartel adalah sarana andalan kita untuk melepas rindu atau merasakan cinta lewat sekadar bertanya â??sudah makan belum?â? kepada cinta monyet kita. Nilai komunikasi begitu berharga kala ituDulu, hanya orang-orang yang berada saja yang memiliki telepon rumah. Sedangkan bagi yang biasa-biasa, wartel untuk bisa berkomunikasi.

6. Bikin biodata untuk kenang-kenangan

Binder biodata (Boombastis)
Binder biodata (Boombastis)

Dulu, zaman SD atau SMP kita mengenal yang namanya binder. Ini adalah semacam buku yang bisa diisi ulang. Fungsinya sendiri hanya sebagai media corat coret saja, di samping sebagai buku biografi dari teman-teman. Nama, alamat, lagu favorit, moto adalah yang biasanya mereka tuliskan di kertas binder kita. Bahkan ada pula yang mengisinya dengan kata-kata bijak yang ditujukan untuk si empunya. Tatkala sudah berpisah, melihat lembaran bak kembali ke masa-masa menyenangkan dulu.

7. Kertas lempar

Kertas lempar (Twimg)
Kertas lempar (Twimg)

Meskipun tak ada gadget, dulu kita bisa bisa berkorespondensi dengan teman sekelas. Caranya lewat kertas kecil yang cara mengirimnya dengan dilempar dari satu tempat ke tempat lain. Hal apa pun jadi sangat seru ketika tertulis di lembaran kertas tersebut. Janjian pulang sekolah ke mana, mau beli apa pas istirahat, sampai ngobrolin gosip yang lagi hot di sekolah. Sayangnya, tidak ada privasi di sini. Kecuali si dia ada di seberang bangku, maka pesan ini akan dibaca siapa pun yang membawanya sampai ke tempat tujuan.

8. Kirim salam lewat radio

Radio (Diradio)
Radio (Diradio)

Radio masih eksis hingga sampai saat ini. Bahkan masih didengarkan oleh para pendengar setianya. Namun keberadaan gadget membuatnya jadi makin samar hingga akhirnya hilang bagi sebagian orang. Bagi kita dulu, radio adalah alat untuk bersenang-senang. Tak hanya dengan mendengarkan musik saja, tapi juga berkirim salam.

9. Menulis diary

Buku diari (Kompasiana)
Buku diary (Kompasiana)

Timeline Twitter dan Facebook jadi media orang-orang sekarang untuk menceritakan keluh kesahnya. kita lebih sering bercerita keluh kesah kepada orang-orang tertentu atau lewat diary. Tanpa perlu malu lantaran hanya kita yang bisa lihat, kita bisa menuliskan apa pun dengan sangat lepas. Tak hanya sebagai media luapan emosi dan sebagainya, lembaran diary yang sudah lama membuat kita mampu melihat hal-hal apa saja yang pernah terjadi sebagai cerminan agar kita bisa menjalani hidup kita lebih baik lagi.

10. Nembak gebetan langsung

Nembak gebetan (Pacaranku)
Nembak gebetan (Pacaranku)

Menyatakan cinta memang jadi hal yang sangat seru dan bikin deg degan. Apalagi ketika mengatakannya langsung. Belum lagi kalau nantinya ditolak dan siap-siap menunjukkan muka sok tegar padahal hati menangis. Sayangnya, sekarang ini untuk melakukan hal-hal yang seperti itu mungkin butuh banyak pertimbangan. Entah takut dibully atau semacamnya, sehingga menyatakan cinta hanya dengan gampangnya saja, misalnya pakai chat dan sebagainya. (tom)

 

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Bikin Motor Berbahan Bakar Air

Serunya Muda-Mudi Ngenyot Susu dari Dot Bayi