Kenapa Valentine Identik dengan Cokelat?

Hari kasih sayang sebentar lagi tiba. Bila banyak dari kamu yang beranggapan kasih sayang bisa ditunjukkan setiap saat, tak ada salahnya jika cinta yang setiap harinya kamu rayakan memiliki momen puncaknya. Bukannya kasih sayang adalah hal yang membuat manusia menjadi manusia?

Beberapa benda seperti bunga dan makan malam spesial bisa menjadi hal yang identik di hari Valentine. Namun, nampaknya semua tak lengkap tanpa kehadiran cokelat. Bahkan dari akhir bulan Januari, sudah banyak sekali toko-toko yang menyajikan dan menawarkan pembuatan cokelat untuk momen spesial di tanggal 14 Februari. Namun tahukah kamu kenapa hari Valentine identik dengan cokelat?

Cokelat (Hercampus)
Cokelat (Hercampus)

Dilansir dari smithsonianmag.com, Jumat (12/2/2016), ternyata cokelat memang mempunyai sejarah sebagai makanan cinta. Keinginan kuat terhadap cokelat berakar dari sejarah Mesoamerican. Pada masa itu, cokelat adalah sebuah barang yang mahal, mewah, dan hanya diperuntukkan bagi suku elit kelas atas Maya dan Aztec, yang diketahui mereka menikmatinya dengan minuman campuran antara biji kakao dengan tepung maizena, vanila, madu, dan cabai. Biji kakao adalah komoditas berharga seperti emas, bahkan digunakan untuk membayar pajak yang dipungut oleh penguasa Aztec.

Pada tahun 1600-an, kenikmatan cokelat telah menyebar ke seluruh Eropa. Di London, rumah-rumah cokelat mulai menyaingi rumah-rumah kopi sebagai tempat arisan. Ada satu toko dibuka di jalan Gracechurch pada tahun 1657 yang mengiklankan cokelat sebagai “minuman orang Indian barat yang dapat menyembuhkan dan melindungi tubuh dari berbagai penyakit.”

Di Perancis, Madame de Sevigne menuliskan tentang besarnya konsumsi cokelat di seluruh pengadilan Versailles pada tahun 1671, di mana Louis IV meminumnya setiap hari dan Madame du Barry mengakui bahwa ia menggunakan cokelat untuk merangsang kekasihnya.

Lalu, apa hubungannya cokelat dengan Valentine? Ternyata hubungan Valentine dan cokelat sebenarnya hanyalah kebetulan saja. Hal itu terjadi seiring meningkatnya cokelat sebagai makanan yang cukup populer bagi masyarakat serta penetapan hari Valentine sebagai sebuah hari libur. Pada tahun 1837, ratu Victoria menjadikan hari Valentine sebagai sebuah perayaan dan hal ini disambut dengan sangat meriah oleh rakyatnya.

Hubungan dengan cokelat terjadi pada tahun 1861 ketika perusahaan bernama Cadbury sudah berhasil membuat cokelat yang bisa dimakan serta meletakkannya pada sebuah kotak berbentuk hati dengan hiasan berupa cupid dan kelopak mawar. Tempat yang indah ini menjadi sebuah terobosan karena ketika cokelat telah dimakan habis, kotaknya masih dapat digunakan sebagai penyimpanan bagi benda-benda lain. Tentu saja bentuk yang unik ini menjadi sebuah pilihan bagi pasangan kekasih sebagai hadiah yang indah untuk Valentine.

Cokelat (Hipish)
Cokelat (Hipish)

Cokelat mulai berkembang dan semakin identik dengan Valentine ketika pada tahun 1907, Hershey membuat cokelat manis dalam bentuk tetesan air mata dan diberi nama sebagai “kisses”. Selanjutnya makanan ini menjadi semakin manis dengan berbagai campuran dan diproduksi secara massal dan menjadikannya sebuah hadiah yang cukup indah untuk perayaan Valentine.

Berkat kepopuleran cokelat tersebut, hingga kini perayaan Valentine jadi identik dengan memberikan cokelat berbentuk hati kepada pasangan dan seseorang yang dicinta. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

5 Jalan Terekstrem di Indonesia

5 Momen yang Cocok untuk Berfoto Selfie