Tradisi Bedulang Saat Lebaran di Bangka, Dijamin Bikin Kenyang

Bersalaman untuk saling meminta maaf lahir dan batin merupakan kegiatan yang dilakukan di hampir setiap tempat saat Lebaran setelah melaksanakan salat Id. Namun ada yang beda pada Lebaran di Bangka. Tidak pulang ke rumah masing-masing, selesai bersalaman, mereka berkumpul untuk makan bersama.

Indonesia sungguh kaya tradisi kuliner termasuk tradisi jamuan makan. Kalau di Bali ada Megibung, di Belitung ada Bedulang. Bedulang sendiri merupakan kata lain dari tudung saji. Nah, di dalam tudung saji inilah terdapat makanan-makanan khas Bangka yang akan dinikmati bersama.

Tradisi Bedulang (Detik)
Tradisi Bedulang (Detik)

Satu bedulang berisi sekitar 6 jenis lauk pauk, lengkap dengan nasi merah, buah dan jus. Lauk pauknya pun dijamin menggugah selera. Bayangkan saja ada tumis rebung, tumis keladi, lalapan, lempah kuning ikan kakap, ikan jebung bakar, lempah kulat pelawan, dan sambel belacan di dalam satu nampan.

Semua itu merupakan hasil bumi asli Bangka. Sehingga, kamu tak bisa semudah itu menemukan menu ini di tempat lain. Ditambah lagi, semua menu memiliki bumbu dan rempah yang kuat dan pastinya lezat.

Untuk buah-buahannya tergantung musim apa pohon yang sedang berbuah. Sedangkan jusnya, biasanya jus madu yang memang jadi ciri khas masyarakat Bangka.

“Bedulang tradisi turun temurun masyarakat Belitung. Bedulang memiliki nilai kebersaman dan multikultur. Jadi saat makan bersama-sama itu tidak memandang suku dan agama, enggak ada beda-membedakan,” ucap Adiguna, staf Disbudpar Belitung Timur, seperti dikutip dari Detikcom.

Tradisi Bedulan (Detik)
Tradisi Bedulang (Detik)

Adiguna menjelaskan, biasanya tradisi bedulang dapat dijumpai sewaktu acara pernikahan, syukuran kelahiran dan khitanan. Seiring bergeraknya roda zaman, acara bedulang disisipi dalam kegiatan berkaitan kepariwisataan.

“Satu dulang itu untuk empat orang. Semuanya duduk di lantai dan saling berhadapan. Semua makan ditutup tudung saji berada di tengah-tengah,” katanya.

Makanan tertutup tudung dulang atau saji tidak boleh dibuka sebelum ada tulam. “Tulam pada dulang itu sebagai kode kalau makanan sudah lengkap. Artinya, tudung boleh dibuka, lalu makan bersama-sama,” ujar Adiguna.

Makanan yang disediakan dalam tradisi Bedulang (Detik)
Makanan yang disediakan dalam tradisi Bedulang (Detik)

Dia menegaskan, pembuka tudung saji itu harus pria. Keempat orang meliputi satu kelompok itu terdiri seluruh pria atau perempuan.

“Kalau perempuan kan sudah bekerja di dapur. Makanya pria yang membukakan tudungnya. Membuka tudung pun ada caranya yaitu pria harus duduk dengan tumpuan lutut di lantai. Setelah itu, lutut bergeser perlahan mendekat tudung yang ditutup tulam, lalu mengangkat tudung,” tuturnya.

Kalau kamu memang ingin mencicipi makanan khas Bangka Belitung, mungkin kamu bisa berlebaran di sana, dan kemudian mengikuti tradisi Bedulang ini. (tom/rei)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Selain Indonesia, Ternyata 5 Negara Ini Juga Punya Tradisi Mudik Lebaran

Wah, Ternyata Masakan Padang Bisa Ungkap Rahasia Karaktermu