Wajib Tahu, Ini Asal Mula Kata Puasa

Kata puasa sudah sangat lazim kita kenal sebagai kegiatan atau ibadah tidak makan dan tidak minum selama bulan Ramadan. Namun tahukah kamu dari mana asal kata puasa yang sering kita sebut itu?

Rupanya, dilansir dari Sinodegkiorg, Rabu (29/6/2016), puasa berasal dari dua kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu: upa dan wasaUpa, semacam perfiks yang berarti dekat. Wasa berarti Yang Maha Kuasa, seperti umat Hindu di Indonesia menyebut Sang Hyang Widhi Wasa. Jadi upawasa, atau yang kemudian pengucapannya menjadi puasa, tidak lain merupakan cara mendekatkan diri dengan Tuhan.

Sebagai cara untuk mendekatkan diri dengan Tuhan, puasa adalah pelatihan mental dan spiritual yang bertujuan mengubah sikap dan kejiwaan manusia. Sikap yang diubah adalah sikap yang buruk, sehingga menjadi baik. Jadi puasa berkaitan dengan sebuah pelatihan sikap spiritual melalui pelatihan badani. Orang yang berpuasa adalah orang yang terus melatih diri menjadi baru di dalam sikap.

Ilustrasi buka puasa (The Week)
Ilustrasi buka puasa (The Week)

Oleh karena itu, sesuai dengan ajaran Islam, berpuasa bukan hanya menahan makan dan minum, tetapi juga mengontrol emosi, kata-kata, tindakan, pikiran, dan perilaku. Orang yang berpuasa adalah orang yang sadar diri dan selalu berada di dalam pengendalian diri. Sikapnya terlatih untuk terkendali dari bersikap sembrono, atau mengambil keputusan secara asal-asalan, atau bertindak ngawur. Orang yang dapat mengendalikan diri dari hawa nafsu makan dan minum adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya.

Dengan kata lain, puasa sebenarnya berawal dari istilah agama Hindu, yang kemudian oleh orang Indonesia lebih dikaitkan ke agama Islam. Dengan menyebut bulan puasa, maka otomatis akan diartikan sebagai bulan Ramadan. Untuk agama Islam sendiri, istilah yang tepat untuk ibadah puasa adalah shaum atau shiam yang artinya kurang lebih sama dengan puasa, yaitu menahan diri dari makan, minum, hubungan seksual dan hal-hal lain yang membatalkannya sejak subuh hingga terbenam matahari dengan niat ibadah. Namun sepertinya masyarakat Indonesia sudah terbiasa memakai istilah puasa daripada shaum, kecuali saat ceramah di masjid. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Gunung Everest Ternyata Bukan Tertinggi di Dunia, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Kumpulan Meme Jelang Lebaran, Tak Sabar!