5 Tradisi Cari Jodoh Paling Gokil dari Penjuru Dunia

Setiap masyarakat di dunia mempunyai tradisi budaya yang begitu menarik untuk diperhatikan. Meski menarik, banyak diantara budaya-budaya tersebut yang bisa dibilang aneh dan unik, termasuk dalam hal percintaan. Beberapa daerah di berbagai negara, masih ada tradisi-tradisi unik untuk mendapatkan pacar yang masih dilestarikan oleh masyarakatnya. Berikut ini beberapa tradisinya, seperti dilansir dari Listverse, Rabu (14/9/2016).

1. Pondok cinta, Kamboja

Pondok cinta (Listverse)
Pondok cinta (Listverse)

Suku Kreung, salah satu etnis di Kamboja punya tradisi yang cukup tak biasa dalam penjajagan. Para orangtua yang memiliki anak gadis biasa membangun sebuah gubuk kecil dari bambu. Si gadis akan ditinggal di gubuk tersebut. Kemudian para pemuda yang belum menikah diperkenankan masuk ke dalam untuk mengenal si gadis, bercinta dengannya, dan bermalam di sana. Si gadis akan menemui dan ‘mengenal’ sederetan pemuda sampai akhirnya dia menemukan satu orang yang cocok dan ingin dia nikahi.

2. Nasi bungkus saputangan, Tiongkok

Nasi dibungkus saputangan (Listverse)
Nasi dibungkus saputangan (Listverse)

Sekepal nasi yang dibungkus dengan sehelai saputangan merupakan bagian dari tradisi cinta suku Miao di Tiongkok. Pada perayaan festival Meal, para wanita akan memasak nasi warna-warni. Kemudian para pria akan merayu mereka dengan lagu. Si wanita akan membalasnya dengan memberikan sehelai sapu tangan berisi nasi warna-warni tadi dan sumpit. Jika isinya dua buah sumpit, artinya si wanita menerima cintanya. satu sumpit berarti si wanita menolak dengan halus, sedangkan jika nasinya berisi bawang putih berarti si wanita menolaknya dengan kasar.

3. Bersiul, Meksiko

Bersiul (Sikerok)
Bersiul (Sikerok)

Sekarang ini, bersiul kepada perempuan yang dianggap menarik adalah satu bentuk pelecehan. Tetapi tidak bagi suku Kickapoo di Meksiko. Bagi para pemuda di sana, bersiul adalah sebuah tindakan romantis. Pasalnya siulan digunakan oleh para pasangan muda di sana untuk saling mengekspresikan cinta. Siulan dijadikan semacam bahasa isyarat bagi para pasangan untuk menyampaikan pesan kepada satu sama lain. Siulan ini biasanya dilakukan pada senja hari, untuk mengisyaratkan rencana pertemuan kedua pasangan pada malam hari. Setiap pasangan punya nada siulan tersendiri agar pesan yang saling mereka kirimkan tidak bisa dipahami orang lain atau bahkan tertukar.

4. Bomena, Bhutan

Ilustrasi menyelinap (Listverse)
Ilustrasi menyelinap (Listverse)

Bomena secara harfiah berarti ‘berburu gadis’. Ritual unik ini merupakan salah satu tradisi yang dijalankan para pemuda dari etnis-etnis tradisional Bhutan. Tradisi berpacaran yang satu ini konsepnya sedikit mirip dengan tradisi gubuk cinta di Kamboja. Bedanya di sini para pemuda bersama-sama keluar di malam hari, kemudian masing-masing mengunjungi kamar gadis yang disukai untuk saling mengenal satu sama lain dan melakukan hubungan hubungan seksual. Tradisi ini sudah dimaklumi oleh para orang tua. Tetapi para pemuda yang menyusup ke kamar gadis tidak boleh sampai ketahuan orang tua si gadis. Karena jika sampai ketahuan mereka akan segera dinikahkan.

5. Menaruh apel di ketiak, Austria

Apel (Wanenoor)
Apel (Wanenoor)

Para wanita di desa-desa tradisional Austria menjalankan ritual ini pada pesta-pesta. Mereka meletakkan sebutir apel di ketiak mereka, kemudian mencari pemuda yang menarik hati mereka. Jika ada yang mereka sukai, mereka akan memberikan apel itu kepada si pemuda. Jika si pemuda juga tertarik kepada si gadis, dia akan memakan apel pemberian si gadis tadi. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

5 Lagu Daerah Indonesia yang Mendunia, Bikin Bangga

Canggih, Kamera Ini Bisa ‘Teropong’ Isi Buku Tanpa Perlu Dibuka