Unik, 5 Band Ini Vokalisnya Bukan Manusia

Yang namanya vokalis band, umumnya diisi oleh manusia. Namun, bagi band-band ini, vokalis yang diisi manusia sudah terlalu mainstream, dan mereka memilih untuk mengisi posisi vokalis selain manusia. Berikut adalah 5 band yang vokalisnya bukan manusia, seperti dilansir jadiBerita dari berbagai sumber.

Hatebeak

Grup band ini beranggotakan tiga orang diantaranya Blake Harrison, Mark Sloan dan Waldo. Uniknya, Waldo yang bertindak sebagai vokalis dalam grup band Hatebeak ini bukanlah manusia, melainkan seekor Kakatua. Sayangnya band ini ssekarang sudah bubar.

Caninus

Jika Hatebeak vokalisnya adalah seekor burung, maka Caninus vokalisnya adalah dua ekor anjing jenis Pitbull. Band Caninus ini personel manusianya diisi oleh sang gitaris Justin Brannan dan Rachel Rosen serta drummer, Colin Thundercurry. Uniknya, band Caninus ini pernah berkolaborasi dengan Hatebeak.

Thai Elephant Orchestra

Sesuai namanya, band yang satu ini semua personelnya adalah gajah Thailand. Thai Elephant Orchestra adalah ensemble musik yang terdiri dari sebanyak empat belas gajah yang berada di dekat Lampang di Thailand Utara. Gajah-gajah ini memainkan musik (improvisasi) dengan alat musik yang dirancang khusus.

Hatsune Miku

Hatsune Miku adalah persona humanoid yang ada berkat aplikasi yang dikembangkan oleh Crypton Future Media, yang berkantor pusat di kota Sapporo, Hokkaido, Jepang. Mereka menggunakan teknologi Vocaloid 2 dan Vocaloid 3 dari Yamaha Corporation. Dengan kata lain, Hatsune Miku bukanlah manusia, melainkan program komputer.

Jingle Cats

Jingle Cats adalah lagu Jingle Bells yang dinyanyikan oleh tiga ekor kucing. Sebenarnya, kucing yang ditampilkan dalam video hanyalah editan belaka. Meskipun demikian, tetap saja lagu “Jingle Bells” ini dinyanyikan oleh kucing dengan suara khas mereka. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Ilmuwan Ungkap Penyebab Lain Kecelakaan Pesawat dan Kapal di Segitiga Bermuda

Asal Usul Pembuatan Parfum, Awalnya untuk Upacara Keagamaan