Populerkan Musik Tradisional, Trio Hanuraga Aransemen Ulang Lagu Daerah Indonesia Jadi Kekinian

Hutomo Dwi

Mungkin memang nama Trio Hanuraga, atau Sri Hanuraga Trio, masih belum dikenal oleh penggemar musik Indonesia. Meski demikian, Trio Hanuraga rupanya prestasi yang membanggakan.

Beranggotakan Sri Hanuraga pada piano, Elfa Zulham pada drum, dan Kevin Yosua pada bass, trio tersebut meluncurkan album pertama bertajuk “Indonesia, Volume 1” yang digarap Shoemaker Studio di Jakarta.

Sri Hanuraga (BBC)

Trio Hanuraga dibentuk saat Sri Hanuraga dan penyanyi Dira Sugandi diminta menjadi delegasi musisi Indonesia untuk tampil di sebuah festival di Frankfurt, Jerman, pada 2015 lalu. Dalam proses itu, mereka menyadari sesuatu tentang lagu-lagu tradisional Indonesia.

“Sambutannya bagus banget, mereka antusias sekali. Tapi, kita merasa kok kita sudah susah-susah membuat musiknya, terus hanya dimainkan satu kali pada event ini. Kita lalu berpikir untuk sekalian membuat albumnya. Lagipula, lagu-lagu Indonesia bagus-bagus, tapi sayang jarang diekspos. Kita ingin angkat lagi, dibalut dengan musik modern, pendekatan yang lebih canggih supaya anak muda lebih bisa menikmati,” kata Hanuraga seperti dikutip dari BBC, Senin (19/12/2016).

Dari 11 lagu pada album “Indonesia, Volume 1” ada delapan lagu daerah yang lazim diajarkan kepada murid-murid sekolah. Sebut saja, “Bungong Jeumpa” dari Aceh, “Bubuy Bulan” dari Jawa Barat, dan “Sik-sik Sibatumanikam” dari Sumatera Utara. Ada pula lagu nasional, antara lain “Rayuan Pulau Kelapa” dan “Tanah Airku”. Yang berbeda dari lagu-lagu ini adalah aransemennya.

“Aransemen-aransemen Aga (panggilan Hanuraga) bisa dibilang kekinian ya. Selama ini lagu-lagu daerah yang kita dengarkan tidak berbeda jauh dari aransemen aslinya. Namun, Aga memberikan sentuhan musik modern pada lagu-lagu itu,” kata Dira Sugandi, penyanyi yang melantunkan seluruh tembang dalam album perdana Trio Hanuraga.

Trio Hanuraga feat Dira Sugandi (BBC)

Lantaran aransemen lagu-lagu di dalam album tersebut dibuat berbeda, Dira mengaku kesulitan menyanyikan beberapa lagu. “Ada beberapa lagu yang timing-nya tidak umum. Jadi perlu waktu untuk penyesuaian, supaya saya bisa enak menyanyikannya. Tapi untuk interpretasi, saya tidak ada kesulitan karena waktu di sekolah kan kita diajarkan lagu-lagu daerah dan nasional ,” kata Dira.

Akan tetapi, mengaransemen ulang musik-musik nasional dan tradisional Indonesia dengan genre Jazz modern, tidak semudah membalikkan telapak tangan. “Kendala utamanya adalah bagaimana caranya memadukan harmoni Barat dengan melodi Indonesia, tapi tanpa terdengar cuma sekadar tempelan,” ujar Aga.

Trio Hanuraga feat Dira Sugandi (BBC)

Elfa Zulham yang juga merangkap sebagai pemilik label independen Azura Records mengatakan album perdana Trio Sri Hanuraga menandai proyek pertama cita-citanya untuk merekrut musisi unik yang dapat mewakili Indonesia di panggung dunia.

“Kita tidak berpikir, ‘Ini penjualannya bagaimana ya? Ada yang beli nggak ya?’ Kita lebih mengedepankan idealisme musik dan suara. Tidak harus seperti musik pop yang bisa menjual jutaan keping, tapi bagaimana mendapatkan suara yang bisa mewakili Indonesia di panggung dunia,” tutup Zulham.

Berikut ini adalah video dari lagu “Tanah Airku” versi Trio Hanuraga.

(tom)

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.