Keberanian Raja Jawa Taklukkan Pasukan Mongolia

Hutomo Dwi

Raden Wijaya, yang nama lainnya Nararya Sangramawijaya, selain dikenal sebagai pendiri Kerajaan Majapahit juga dikenal berkat kemenangannya melawan pasukan Mongolia yang dikirim oleh Dinasti Yuan dari Tiongkok. Ini kisahnya seperti dilansir jadiBerita dari berbagai sumber.

Perseteruan Mongol dan Jawa tak terjadi begitu saja melainkan ada pemicunya. Hal ini sebenarnya diawali dari sikap sok gagahnya Mongol yang mengirim utusan bernama Meng Chi (ada yang menuliskan Men Shi atau Meng Qi) ke Jawa, tepatnya kerajaan Singasari kala itu. Si utusan Mongol ini menyampaikan pesan Kubilai Khan tentang Jawa yang harus tunduk kepadanya dan juga memberi upeti sebagai tanda menyerahkan diri.

Ilustrasi utusan Mongol (Strange History)

Raja Singasari ketika itu yang bernama Kertanegara, mengamuk setelah mendengarkan pesan tersebut. Ia menganggap apa yang dikatakan Meng Chi kurang ajar dan sangat merendahkan dirinya. Kertanegara tanpa ampun kemudian mengiris telinga Meng Chi lalu mengatakan kalau ia menantang Mongol. Meng Chi kemudian ditendang keluar dan disuruh pergi untuk menyampaikan pesan balik dari Kertanegara kepada Kubilai Khan.

Meng Chi pulang dengan keadaan terpotong telinganya. Ketika Meng Chi sampai di Mongol, Kubilai Khan sangat marah dan mengirim pasukan ke Jawa pada tahun 1293. Ekspedisi nini bertujuan menghukum Raja Jawa dan menguasai Pulau Jawa. Ketika pasukan Mongol sampai di Jawa, Kertanegara ternyata sudah wafat dan dikudeta oleh Jayakatwang. Akhirnya terjadilah pertempuran hebat antara Mongol dan Singasari. Peperangan ini berhasil dimenangkan pihak Mongol.

Kubilai Khan (Ancient Origins)

Pasukan Mongol bisa menang lantaran mereka mendapatkan bantuan dari Raden Wijaya. Raden Wijaya memberikan bantuan berupa petunjuk arah serta strategi-strategi khusus, sehingga Mongol berhasil mengalahkan Jayakatwang. Perlu diketahui, alasan kenapa Raden Wijaya membantu Mongol tak lain karena Jayakatwang telah membunuh Kertanegara yang notabene adalah junjungannya.

Setelah menang melawan Jayakatwang, Raden Wijaya pamit kepada para jenderal Mongol yang ketika itu sedang berpesta pora. Raden Wijaya mengatakan ingin kembali untuk mempersiapkan upeti dan gadis-gadis cantik sebagai simbol penyerahan diri dan kaumnya. Mongol percaya saja dengan ini, namun Raden Wijaya harus didampingi 200 pasukan bar-bar itu.

Raden Wijaya (Cloudfront)

Singkat cerita kemudian rombongan ini pun melakukan perjalanan ke Desa Majapahit. Lalu ketika sampai di sebuah tempat, secara tiba-tiba Raden Wijaya menyuruh pasukannya untuk menumpas tentara-tentara Mongol ini. Taktik ini berhasil dan kemudian tanpa ampun Raden Wijaya langsung balik arah dan menyerang pasukan Mongol yang tengah berpesta itu. Setelah sampai, tanpa ampun ia menyerang Mongol yang tak siap karena sedang berpesta besar. Akhirnya pasukan Mongol harus kehilangan 3 ribu pasukannya dalam serangan ini.

Mongol tak punya pilihan selain mundur, apalagi Raden Wijaya begitu agresif dalam memburu mereka. Dengan susah payah akhirnya pasukan Mongol beserta jenderal-jenderalnya berhasil menaiki kapal mereka dan berlayar menjauhi Jawa untuk kembali ke Tiongkok. Dengan perasaan malu dan marah pasukan Mongol ini meratapi kekalahan terbesar mereka sepanjang sejarah.

Raden Wijaya mengalahkan pasukan Mongol (Zainalov)

Dari sini kemudian Raden Wijaya perlahan membangun desa Majapahitnya menjadi sebuah kerajaan besar. Sedangkan para jenderal-jenderal Mongol tadi dihukum berat oleh Kubilai Khan. Sejak kekalahan ini hampir tak sekali pun Mongol mencoba untuk membalas. (tom)

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.