Tionghoa menjadi salah satu etnis terbesar di Singkawang, Kalimantan Barat. Selain itu ada etnis Dayak dan Melayu. Oleh karena itu, saat kamu berkunjung ke Singkawang, banyak ragam kuliner yang terbuat dari olahan mie, di antaranya mie asin, mie tiau asu, mie kering, dan yang lainnya.
Salah satu yang mudah ditemui dan sangat ramai pengunjung ialah Bakso Sapi Bakmi Ayam 68. Kedai tersebut berlokasi di Jalan Pangeran Diponegoro nomor 68. Kedai yang menyajikan aneka olahan mie tersebut banyak direkomendasikan masyarakat lokal.
Salah satu yang unik di sini, sang koki memasak mie tersebut sambil dilempar-lempar ke atas. Oleh karena itu mie tersebut terkenal di masyarakat dengan sebutan mie loncat.
Ia mengatakan trik melempar mie selama pembuatan mie tersebut bukan semata-mata untuk atraksi mengundang pembeli, namun karena tekstur mie buatannya sangat lengket ketika dibuat.

â??Karena kalau gak dilempar bakal lengket, setelah dilempar mie akan pecah atau terpisah satu demi satu helai,â? ujar Herry Liu, sang pemilik sekaligus koki di kedainya seperti dikutip dari Kompascom, Kamis (23/2/2017).
â??Pertama kali buka belum dilempar, sejak tahun 77 lebih mulai dilempar. Orang sini memang nyebutnya bakmi loncat atau bakmi lempar,â? tuturnya dengan senyum khas pada para pembeli yang sedang mengabadikan atraksinya di depan kedai.

Salah satu menu favorit di sini ialah bakmi Spesial 68. Dalam semangkuk bakmi spesial 68, terdapat begitu banyak lauk, yaitu babat, telur dadar potong, tahu, hekang, ayam, udang kupas, daging sapi, dan bakso. Untuk sayurnya terdapat daun selada, dan kecambah.
Meski pemiliknya keturunan Tionghoa, kamu tak perlu khawatir karena makanan yang disajikan di sini dijamin halal. Bahkan Herry mengaku bakminya ialah bakmi pertama yang halal sejak tahun 1977. Saat ditanya mengapa menjual makanan halal, ia menjawab sebagian keluarganya merupakan Muslim.
Kamu bisa lihat aksi pembuat mie loncat lewat video berikut ini.
https://www.youtube.com/watch?v=wXsGCGEUGak
(tom)