Tahun 2017 ini menjadi tahun bersejarah bagi Indonesia, karena tahun ini, untuk kali kedua Raja Arab Saudi mengunjungi negara Indonesia pada tanggal 1 Maret lalu. Kunjungan pertamanya sendiri dilakukan pada tanggal 10 Juni 1970. Lalu, apa perbedaan dari kedua kunjungan ini? Berikut beberapa perbedaannya, seperti dilansir jadiBerita dari berbagai sumber.
1. Penerima Raja Arab
Tahun 1970, Raja Arab Saudi yang berkunjung saat itu adalah Raja Faisal bin Abdul Aziz Al-Saud sementara presiden kita yang menyambutnya adalah Presiden Suharto. Untuk tahun 2017, raja Arab yang datang adalah Raja Salman bin Abdul Aziz Al-Saud dan disambut oleh Presiden Joko Widodo.
2. Tempat kunjungan
Tahun 1970, Raja Faisal hanya mengunjungi satu tempat saja, yaitu Istana Merdeka. Hal ini berbeda dengan kunjungan Raja Salman pada tahun 2017 ini. Selama di Indonesia tahun ini, Raja Salman mengunjungi 4 lokasi, yaitu Istana Bogor, Masjid Istiqlal, Gedung DPR, dan Bali.
3. Jumlah rombongan
Untuk tahun 1970, ada 58 orang yang dibawa oleh Raja, termasuk di dalamnya staf kerajaan, pengawal, wartawan dan juru masak. Sedangkan di 2017, jumlah rombongan berjumlah jauh lebih besar. Raja membawa rombongan sejumlah 1.500 orang, sudah termasuk 10 Menteri dan 25 Pangeran.
4. Transportasi
Pada kunjungan ke Indonesia tahun 1970, Raja hanya menggunakan 1 unit pesawat, sedangkan untuk tahun 2017 ini Raja Salman menggunakan 7 pesawat, yang terbagi menjadi pesawat penumpang dan pesawat kargo.
5. Fasilitas
Untuk tahun 1970, fasilitas kunjungan dan penyambutan biasa-biasa saja, sedangkan tahun 2017 fasilitas super mewah tampak terlihat. Mulai dari tangga otomatis untuk turun dari pesawat, 2 Mercedes S600 yang dibawa langsung dari Arab Saudi, Hotel Raffles tempat menginap Raja di Jakarta yang harganya mencapai ratusan juta per malam, toilet & lift khusus di Masjid Istiqlal, hingga fasilitas di DPR yang dipercantik dengan kursi berwarna emas hingga mikrofon yang warnanya menyesuaikan kursinya dan konon katanya dilapisi emas.
6. Lama kunjungan
Tahun 1970 kunjungan hanya berlangsung 3 hari, yakni dari tanggal 10-13 Juni 1970 sedangkan tahun 2017 kunjungan ini akan berlangsung selama 9 hari mulai tanggal 1-9 Maret 2017.
7. Cinderamata
Tahun 1970, Presiden Suharto memberikan cinderamata sebilah keris dan seekor macan yang diawetkan, sedangkan Raja Faisal bin Abdul Aziz Al-Saud memberikan sebilah pedang Arab yang disepuh emas. Pedang berlapis emas juga diberikan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Usamah bin Abdullah Asyuaiby, pada Kapolri Jenderal Tito Karnavian, tahun ini. (tom)