Indonesia memiliki keindahan dan keberagaman suku budaya yang luar biasa. Jadi tak heran, masih banyak suku-suku di Indonesia yang belum diketahui keberadaannya dan sulit ditemui. Dilansir jadiBerita dari berbagai sumber, berikut adalah 5 suku primitif di Indonesia yang misterius.
Suku Moro, Maluku
Menurut mitos, Suku Moro pernah hidup di pulau Morotai, kepulauan Halmahera Utara, provinsi Maluku Utara, dan merupakan suku asli pulau Halmahera.
Keberadaan suku ini kerap dikaitkan dengan kejadian mistis, seperti cerita tentang sepotong tangan melayang sambil menjepit rokok di jarinya atau suara misterius. Sampai sekarang penduduk Halmahera tetap menganggap suku Moro yang pernah menjelajahi Halmahera sebagai sosok yang penuh misteri.
Suku Berebere, Maluku
Suku ini terakhir terlihat pada awal tahun 1900-an, dan dikenal sebagai suku kanibal alias pemakan manusia. Ciri-ciri dari masyarakat suku ini adalah bertubuh besar, hampir setinggi 2 meter, warna kulit hitam, dengan perawakan menakutkan.
Menurut penduduk lain di Halmahera Timur, suku Berebere hidup secara liar di hutan-hutan Halmahera, berburu apa saja yang ditemui, segala jenis binatang liar yang hidup di hutan. Bahkan jika tidak menemukan seekor binatang pun untuk dijadikan makanan, konon mereka akan diam-diam berburu manusia dari suku lain yang kebetulan berada di tepi hutan dekat pemukiman warga.
Suku Dayak Punan Kaki Merah, Kalimantan
Suku Dayak Punan Kaki Merah yang merupakan suku primitif ini memiliki ciri unik, yaitu tangan dan kakinya berwarna merah. Suku ini diberi nama lain Ot Siau karena tangan dan kakinya mirip dengan kaki burung Siau.
Beberapa orangtua dari masyarakat Dayak lain, hanya mengatakan pernah melihat jejak kaki, tetapi tidak pernah melihat orangnya. Menurut mereka, hal itu terjadi karena orang Ot Siau memiliki kata lamunan, semacam mantra sakti untuk menghilangkan diri di balik daun.
Suku Orang Pendek, Jambi
Orang Pendek, sesuai namanya, adalah makhluk Cryptozoology bertubuh pendek (kurang dari 1 meter) yang dipercaya hidup tersebar di beberapa wilayah Sumatera seperti Bengkulu, Palembang dan Jambi. Penduduk lokal Sumatera percaya bahwa Orang Pendek adalah makhluk yang ramah, yang hanya menyerang hewan-hewan kecil untuk makanan. Karena itu mereka menerima keberadaan makhluk ini dengan toleransi.
Mengenai keberadaan Orang Pendek ini, masih diragukan ada atau tidaknya. Namun, pada tahun 1989 ketika seorang penulis Inggris bernama Deborah Martyr menemukan jejak-jejak Orang Pendek di barat daya Sumatera, nama Orang Pendek sempat mencuat secara internasional. Jejak-jejak tersebut setara dengan jejak anak kecil berusia 7 tahun. Sayangnya tidak ada bukti yang menguatkan kisahnya.
Suku Mante, Aceh
Suku Mante kerap menjadi perbincangan belakangan ini, karena penampakan Suku Mante ini tertangkap kamera dalam sebuah video. Dalam video tersebut, seorang pengendara motor trail sedang menyusuri hutan pedalaman Aceh tiba-tiba dikejutkan oleh sesosok manusia pendek sedang berlari sambil membawa kayu. Makhluk tersebut kemudian dikejar, namun menghilang di balik ilalang. Para pemotor trail kemudian mencarinya namun tak berhasil.
Suku Mante sendiri adalah suku yang hampir punah dan tinggal di gua-gua dan pinggir sungai di pedalaman Aceh. Suku Mante ini memiliki ciri-ciri tubuh kerdil dengan ketinggian sekitar satu meter. Rambut terurai panjang hingga pantat. Sebagian dari mereka bertelanjang. Mereka memiliki kulit cerah, tubuh berotot dan kasar serta wajah bersegi dengan dahi sempit. Kedua alis mata mereka bertemu di pangkal hidung yang tampak pesek. (tom)