Bosan dengan lingkungan Ibu Kota dan ingin pergi ke tempat liburan yang anti mainstream? Bermalam dengan Suku Baduy Dalam adalah jawabannya!
Walaupun terletak hanya sekitar 135 KM dari Kota Jakarta, suku yang tinggal di Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten ini belum tersentuh oleh pengaruh dunia modern. Hal ini bukan disebabkan oleh pemerintah setempat yang tidak memberikan akses-akses listrik ataupun internet, namun suku ini memang populer dengan kesetiaan mereka dalam menjaga adat istiadatnya. Untuk kamu yang ingin merasakan kehidupan Suku Baduy dengan lebih dekat, berikut beberapa peraturan dan tips yang harus kamu ketahui sebelum pergi ke sana:
1. Pengunjung dilarang memotret

Buat kamu yang suka selfie ataupun ngepost cuplikan hidup di Snapchat atau Instastory, harus sabar dahulu untuk tidak memotret apapun di dalam Desa tempat tinggal Suku Baduy ini. Bagi sebagian orang mungkin peraturan ini terdengar aneh, namun inilah salah satu upaya masyarakat Suku Baduy untuk menjaga adat mereka. Masyarakat Suku Baduy Dalam memang tidak diperbolehkan untuk memakai alat-alat elektronik seperti Handphone, TV, Kulkas, maupun barang elektronik lainnya. Sehingga memotret aktivitas dan keadaan Suku Baduy di dalam Desa mereka pun tidak diperbolehkan. Eits, bukan berarti kamu tidak boleh memotret sama sekali ya. Setelah melewati jembatan bambu ini, kamu tetap bisa memotret keindahan alam Desa Kanekes kok.
2. Tidak boleh memakai bahan berbau deterjen di area desa

Suku Baduy memang terkenal sangat dekat dengan alam, sehingga mereka tidak menggunakan bahan yang mengandung deterjen untuk membersihkan badan ataupun alat masak. Bahan baku dari sabun, pasta gigi, dan shampoo dapat mencemari air dari sungai yang biasa mereka gunakan untuk kehidupan sehari-hari. Mereka biasa menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan, seperti merang (padi) yang dibakar sebagai pengganti shampoo, dan abu gosok untuk membersihkan peralatan masak. Jadi, jangan lupa untuk mandi yang dengan sabun sebelum kamu datang ke Desa tempat tinggal Suku Baduy, ya!
3. Siapkan bahan-bahan sembako sebagai bentuk terima kasih kamu

Untuk dapat tinggal di Desa Suku Baduy, biasanya kamu juga membayar sejumlah uang kepada Kepala Desa setempat. Namun, alangkah lebih baik jika kamu dapat memberikan sembako seperti mie instan, gula, garam, kopi, maupun teh sebagai bentuk rasa terima kasih kamu kepada mereka. Ini juga dapat menjadi ungkapan rasa syukur kamu karena mereka telah bersedia menampung dan menjamu kamu selama tinggal di sana.
4. Bawalah peralatan tambahan

Peralatan tambahan yang dimaksud seperti sepatu khusus olahraga, senter, dan keperluan pribadi yang lain. Jangan memakai alas kaki yang licin seperti flatshoes, pantofel, apalagi wedges, karena kamu perlu jalan kaki sekitar 3 jam untuk sampai ke tempat tinggal Suku Baduy. Medan yang dilalui memang tidak terlalu berat, namun jalannya masih berupa tanah dan bisa menjadi licin di kala hujan. Membawa senter juga berguna untuk penerangan kamu di waktu malam, karena penerangan di sana hanya berupa senter dan lampu gosok.
5. Patuhi peraturan setempat

Terakhir, jangan lupa untuk mematuhi peraturan setempat. Kita sebagai pendatang dari luar, harus menghormati adat istiadat masyarakat Suku Baduy dan ikut menjaga kelestarian alamnya.
Nah, itulah lima tips dan peraturan yang akan bermanfaat jika kamu memutuskan untuk bermalam dengan Suku Baduy. Selamat berlibur! (jow)