Mirip Buaya, Ini Dia Teleocrater Sang Nenek Moyang Dinosaurus

Kita telah mengenal berbagai macam dinosaurus, meskipun kita tidak tahu apakah aslinya benar seperti yang kita tahu. Namun tahukah kamu nenek moyang dari dinosaurus?

Sebuah penelitian menunjukkan keturunan awal dinosaurus memiliki sejumlah fitur yang menyerupai buaya dan aligator. Banyak paleontolog yang mengandai-andai seperti apa rupa keturunan awal dinosaurus, karena sejumlah fosil yang dapat memberikan bukti konkret tentang rupa hewan itu sangatlah terbatas.

Beberapa mengasumsikan hewan itu berjalan dengan dua kaki dan terlihat seperti miniatur dinosaurus. Namun, kini makhluk itu dideskripsikan berjalan dengan empat kaki seperti buaya.

Ilmuwan menjelaskan bahwa hewan yang berjalan seperti buaya itu merupakan hewan karnivora dengan tinggi 2 hingga 3 meter, tersebar di selatan Tanzania dan hidup sekitar 245 juta tahun yang lalu pada periode Triasic, jauh sebelum dinosaurus besar hidup.

“Hewan kecil ini disebut dengan nama Teleocrater. Ia tidak terlalu besar, ia mungkin hanya seukuran dengan rata-rata anjing rumah pada umumnya,” kata Profesor Paul Barrett dari London Natural History Museum, penulis jurnal ilmiah yang membahas tentang Teleocrater, seperti dikutip dari BBC, Rabu (19/4/2017).

Ilustrasi Teleocrater (BBC)

Profesor itu juga menjelaskan bahwa Teleocrater terlihat seperti komodo. “Secara visual, hewan itu terlihat seperti komodo yang berukuran besar yang disilangkan dengan hewan lain,” tambah Barrett.

Teleocrater rhadinus diperkirakan muncul sesaat setelah sekelompok binatang-binantang besar yang dikenal dengan nama Archosaurus terbagi menjadi dua jenis. Cabang pertama yang belakangan menjelma sebagai dinosaurus (dan, akhirnya, burung), sedangkan cabang kedua menjadi awal kemunculan buaya. Anatomi Teleocrater banyak yang mirip dengan ciri-ciri fisik hewan di kedua cabang tersebut, misalnya pergelangan kaki yang menyerupai buaya.

Fosil pertama Teleocrater ditemukan pada 1933 di Tanzania yang kemudian diteliti di Natural History Museum di London pada 1950-an. Namun, saat itu ada bagian tubuh penting yang hilang dari spesimen ini, seperti pergelangan kaki. Karenanya, para ilmuwan belum bisa mengetahui apakah Teleocrater lebih erat kaitannya dengan jenis buaya atau dinosaurus.

Berbagai pertanyaan seputar makhluk itu terpecahkan saat spesimen baru ditemukan di Afrika Timur pada 2015. Fosil-fosil itu menunjukkan salah satu anggota paling awal dari susunan keluarga Archosaurus. Para peneliti meyakini makhluk itu berjalan seperti buaya.

Sterling Nesbitt (kiri) dan Christian Sidor menggali fosil baru Teleocrater pada tahun 2015 (BBC)

Sterling Nesbitt, salah seorang penulis dalam penelitian terbaru dari Virginia Tech di Blacksburg, Amerika Serikat, mengatakan: “Penemuan Teleocrater mengubah bayangan kita tentang sejarah awal kerabat dinosaurus secara fundamental.” Namun ia pun menambahkan bahwa hal itu menimbulkan lebih banyak pertanyaan dibanding jawaban.

Teleocrater, bersama dengan kerabat dinosaurus lainnya, tinggal di berbagai kawasan yang berbeda, mulai dari Rusia lalu India dan Brasil. Langkah selanjutnya yang dilakukan tim ini adalah kembali ke Tanzania selatan untuk mencari lebih banyak lagi sisa-sisa dan potongan yang hilang dari kerangka Teleocrater. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

5 Kuliner Jogja Pilihan yang Lagi Jadi Berita Banget!

Kenapa Tali Sepatu Kamu Suka Copot Sendiri?