Mona Haydar, Rapper Berhijab dengan Lirik Penuh Kritik

Hutomo Dwi

Mungkin kamu sempat mendengar nama Mona Haydar. Hijabers ini pada awal bulan April menjadi viral karena mengeluarkan lagu untuk melawan Islamophobia. Dengan menyanyi rap, hijabers berdarah Suriah itu melantunkan lagu yang memiliki lirik sindiran.

Lagu berjudul “Hijabi” itu sebenarnya dirilis untuk merayakan Muslim Women’s Day pada 27 Maret lalu. Lagu ini kemudian menjadi viral karena memiliki lirik berupa sindiran untuk para haters Islam khususnya Islamophobia yang tidak suka melihat wanita berhijab. Seperti lirik yang mengatakan “So even if you hate it – I still wrap my hijab!” (Meski kamu benci itu – aku masih tetap memakai hijab!). Lirik ditulis bukan hanya oleh Mona tapi juga didampingi oleh musisi Tunde Olaniran serta komunitas muslim.

Video klip Hijabi (YouTube)

Tidak hanya lirik, para model dalam video klip lagu tersebut juga semuanya mengenakan hijab. Bahkan Mona yang sedang hamil 8 bulan dengan perut besarnya tetap hadir dalam video klip menggunakan pakaian muslimah simpel. Ia ingin memperlihatkan kalau wanita berhijab bisa melakukan berbagai hal positif tidak seperti stereotipe yang beredar di masyarakat.

“Hijabi” sendiri merupakan lagu rap pertama Mona. Setelah viral dengan disaksikan lebih dari 1 juta penayangan di Facebook, Mona terpacu ingin mengeluarkan lagu lain yang serupa. Bahkan ia ingin merilis album tahun ini dengan lagu-lagu yang berfokus pada cinta dan inklusivitas seperti album terakhir Beyonce berjudul “Lemonade”.

Album “Lemonade” milik Beyonce memang berbeda dari lainnya karena selain dibuat dalam bentuk visual juga mempunyai lirik yang sensitif. Album tersebut pun menuai beragam respon dari masyarakat. Tak khawatir akan hal itu, Mona tetap ingin meluncurkan album berisi lagu-lagu yang bisa ‘menyentuh’ para pendengarnya.

Video klip Hijabi (YouTube)

“Fakta bahwa wanita hamil hadir dalam video musik masih kontroversi. Seringkali orang lebih banyak berkomentar bagaimana saya menggosok perut di video itu daripada bertanya tentang kehamilan itu sendiri. Begitu pula dengan hijab, masih dianggap tradisi penindasan,” ujar Mona seperti dilansir dari NPR, Rabu (26/4/2017).

Dengan hadirnya lagu-lagu seperti “Hijabi” diharapkan Mona bisa membantu menyadarkan masyarakat kalau wanita berhijab itu sama seperti wanita pada umumnya. Hijab bukan kejahatan maupun simbol penindasan. Seperti diketahui, wanita muslim yang berhijab seringkali menjadi target Islamophobia. Bahkan jumlah kasus serangan fisik terhadap umat Islam meningkat.

Bukan hanya Islamophobia, baginya sebagai wanita muslim cukup sulit untuk berkarier di bidang musik. Pasalnya beberapa orang berpendapat kalau musik ‘haram’ untuk umat muslim. Namun Mona memiliki pandangan lain akan hal tersebut.

Video klip Hijabi (YouTube)

“Sesuatu yang bisa mempromosikan cinta dan aksi positif menurut saya diperbolehkan. Tidak hanya diperbolehkan tapi justru diperlukan terutama di tempat kita tinggal sekarang di mana banyak orang masih memandang sebelah mata dengan kita,” jelasnya.

Mona pun menyebut musiknya adalah musik perlawanan untuk merayakan keragaman dan meminta muslimah agar tidak menyesali siapa diri mereka. Mona mengajak semua wanita untuk berani unjuk diri agar tidak menjadi kaum tertindas.

Berikut ini video klip “Hijab” dari Mona.

(tom)

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.