Sejak duduk di bangku sekolah, kita tentu mempelajari dan melihat bagaimana bentuk benda-benda langit, termasuk Planet Bumi. Tampak di sana jika bumi itu bulat, apalagi didukung oleh fenomena-fenomena yang menyertainya, seperti pergantian siang dan malam, pasang surutnya air laut, hingga peristiwa gerhana. Nampak juga penampakan bumi dari luar angkasa, jelas-jelas bumi itu bulat.
Mereka yang mempercayai bumi itu datar menganggap bahwa pendapat bumi bulat sebagai bagian dari konspirasi NASA. Di zaman yang serba modern ini,dia dan penganut ‘kaum bumi datar’ lainnya benar-benar serius mempercayai teori tersebut, kenapa bisa terjadi demikian, ya?
Melansir dari Kompas.com, ternyata ada penjelasan logis secara psikologi kenapa ada orang-orang yang percaya bumi itu datar. Hal ini disampaikan langsung oleh para pakar psikologi, seperti Karen Douglas, psikolog dari University of Kent, Britania Raya. Kepercayaan kaum bumi datar ternyata mengikuti teori konspirasi.
Orang-orang ini benar-benar percaya bahwa bumi berbentuk datar. Douglas lalu menjelaskan bahwa secara umum, teori konspirasi memiliki dua karakteristik yang sama. Pertama, mereka adalah teori alternatif mengenai sebuah kejadian atau masalah serius. Kedua, mereka biasanya memberikan semacam penjelasan mengapa kebenaran dari kejadian atau masalah tersebut harus ditutupi.
â??Salah satu daya tarik dari teori konspirasi adalah kemampuan untuk menjelaskan sebuah kejadian besar tanpa perlu detail-detail yang lengkap. Kekuatannya justru berada pada fakta bahwa teori-teori ini tidak memiliki kejelasan yang pasti,â? ucapnya.
Namun, kegigihan dan kepercayaan diri para kaum bumi datar dalam berargumen membuat teori mereka lebih menarik daripada yang seharusnya. Pasalnya, jika kamu dihadapkan dengan pandangan minoritas yang diungkapkan dengan cara yang cerdas dan sang pembicara memiliki opini yang sangat kuat, maka teori tersebut bisa menjadi sangat berpengaruh.
Masih dikutip dari sumber yang sama, dalam studinya yang dipublikasikan melalui American Journal of Political Science pada tahun 2014, dua peneliti politik dari University of Chicago, Eric Oliver dan Tom Wood, menemukan bahwa setengah dari masyarakat AS mempercayai setidaknya satu teori konspirasi.
Diwartakan oleh Live Science, Oliver berkata bahwa teori konspirasi berawal dari kebiasaan manusia untuk mempercayai adanya kekuatan yang tidak terlihat. Hal ini disebut sebagai pemikiran magis. Akan tetapi, jika banyak penganut teori konspirasi lainnya juga mengadopsi teori-teori pinggiran yang bersifat supernatural, kaum bumi datar biasanya hanya percaya dengan bentuk bumi yang tidak bulat.
Nah, para kaum bumi datar seperti penganut konspirasi teori lainnya, mereka seharusnya menunjukkan ketertarikan terhadap pemikiran magis seperti percaya UFO, ESP, hantu, dan kekuatan yang tak terlihat lainnya. Namun, kaum bumi datar tidak demikian, sehingga mereka juga menjadi anomali di antara masyarakat AS yang percaya teori konspirasi.
Wah, apakah kamu berada di kubu bumi bulat atau bumi datar, JBers?