Meski Peninggalannya Indah, 5 Peradaban Dunia Ini Belum Terpecahkan Hingga Kini

ancient-origins.net

Manusia memang diperkirakan muncul sejak 200.000 tahun silam. Namun hadirnya peradaban manusia diyakini ilmuwan baru ada sekitar 6000 tahun lalu. Kita tentu sudah familiar dengan lahirnya peradaban kuno seperti Mesir atau Romawi, bahkan detik-detik berakhirnya kedua peradaban besar tadi.

Di sisi lain, ada beberapa peninggalan yang indah bekas peradaban yang masih misterius meskipun tergolong maju di zamannya. Ilmuwan pun mencoba mengungkap penyebab lenyapnya peradaban tadi hingga kini masih dibuat penasaran dan tanpa jawaban. Berikut ini 5 perabadan misterius yang memiliki peninggalan yang indah seperti dilansir dari Idntimes.

1. Pulau Paskah.

oceaniacruisesblog

Letak Pulau Paskah lebih dari dari 2.000 mil atau 3.218 km dari pusat populasi terdekat, Chile dan Tahiti. Merupakan salah satu tempat berpenghuni yang paling terpencil di muka bumi. Di tempat ini, kamu dapat menemukan patung batu raksasa alias Moai itu jumlahnya hampir 1.000, menyebar di sepanjang garis pantai Easter Island, atau Pulau Paskah. Arca manusia besar monolitik, yang dipahat dari batu tunggal itu rupanya meniru para nenek moyang penduduk asli, Rapa Nui.

Dilansir dari Liputan6, patung setinggi 10 meter itu diyakini berasal dari abad ke-12. Tahun 1722, saat penjelajah Belanda tiba untuk kali pertamanya penduduk Rapa Nui melakukan kontak dengan orang luar. Kala itu, patung moai masih berdiri tegak, belum ambles seperti sekarang, penduduk pulau itu diperkirakan sekitar 20.000 jiwa. Kini, populasi penduduk itu merosot drastis, hanya tinggal 5.000, bahkan lebih sedikit dari populasi kuda yang ada di sana!

Selain asal usul moai, ada lagi misteri tulisan Rongorongo yang belum bisa diuraikan oleh para ahli bahasa dari berbagai generasi. Hal ini makin menguatkan aura mistis Pulau Paskah. Sebelumnya, sebuah serial televisi Inggris, Wild Pacific membangkitkan klaim bahwa patung-patung raksasa itu dibuat, atau setidaknya dipengaruhi mahluk ekstraterresterial. Katanya, Moai di Pulau Paskah disebut ‘tugu peringatan’ dari peradaban alien.

2. Teotihuacan.

ancient-origins.net

Teotihuacan adalah situs arkeologi besar yang terletak di lembah Mexico, Mexico, dan melingkupi beberapa struktur piramida yang didirikan pada zaman pra-Colombus di era awal tahun 600an dengan jumlah penghuni kurang lebih 200.000 penduduk. Peninggalan ini diyakini sebagai pusat kerajaan suku aztec yang luas. Ada boulevar besar yang dikenal sebagai Avenue of the Dead di Teotihuacan dengan panjang  kurang lebih 2,5 kilometer, diapit oleh dua piramida dengan dinding mural yang cukup besar untuk menyaingi piramida di Mesir.

Melansir dari Idntimes, Teotihuacan berarti tempat di mana orang-orang menjadi dewa. Teotihuacan hanya memberi sedikit petunjuk untuk para arkeolog. Namun, mereka juga telah menemukan beberapa bukti di beberapa titik lokasi yang menandakan akhir dari kekerasan kota. Penguasa Teotihuacan mulai meningkatkan budaya militerisme, yang mungkin sebagai cara untuk memperkuat kelompok terdekatnya dan meminta pembayaran upeti kepada penduduk.

Sekitar abad ke-7, konflik besar meletus, dan kota itu pun dibakar dan akhirnya ditinggalkan. Sampai hari ini, tidak ada yang tahu siapa yang membangun Teotihuacan, atau siapa yang kemudian menjadi penghuninya. Suku Aztec kuno yang hidup di antara reruntuhan Teotihuacan ini pun tak menyadari siapa arsitek asli kota mereka.

3. Machu Picchu.

travelandleisure.com

Machu Picchu berada di atas lembah Urubamba di Peru, sekitar 70 km barat laut Cusco. Merupakan sebuah lokasi reruntuhan Inca pra-Columbus yang terletak di wilayah pegunungan pada ketinggian sekitar 2.350 m di atas permukaan laut. Kota ini sudah lama tidak dihuni manusia selama hampir 500 tahun sebelum ditemukan kembali pada 1911. Situs ini ditemukan kembali oleh arkeolog dari Universitas Yale Hiram Bingham.

Situs tersebut merupakan simbol Kerajaan Inca yang paling terkenal. Dibangun pada sekitar tahun 1450, tetapi ditinggalkan seratus tahun kemudian, ketika bangsa Spanyol berhasil menaklukkan Kerajaan Inca. Tembok-tembok bangunan yang berpelitur yang terdiri dari bangunan utamanya yaitu Intihuatana, Kuil Matahari, dan Ruangan Tiga Jendela, setelah sekitan ratus tahun ditempa oleh gempa, masih kuat dan rapat,

Bagaimana suku Inca mampu membawa batu-batu besar tersebut ke lokasi terpencil? Meskipun batu itu digali di tempat tersebut, pekerja harus mengangkat 20 ton batu ke atas tebing-tebing gunung yang curam. Sangat sulit jika kamu mempertimbangkan bahwa suku Inca tidak menggunakan roda-roda.

4. Nan Madol.

http://oceanislandtravel.com

Nan Madol merupakan reruntuhan kota yang terletak di sebelah timur pulau Pohnpei. Kota ini sebelumnya merupakan ibukota Dinasti Saudeleur hingga sekitar tahun 1628. Nan Madol terdiri dari hampir ratusan pulau buatan dibuat dari karang dan dihubungkan oleh kanal. Nan Madol didirikan sekitar tahun 1200 dan diduduki sampai awal abad ke-17. Reruntuhan ini beserta tembok batunya meliputi wilayah sepanjang 1,5 km dan selebar 0,5 km dan terdiri dari sekitar 100 pulau buatan.

Nama Nan Madol berarti “ruang di antara”, ini cocok untuk menggambarkan jaringan kanal buatan manusia yang mengelilingi pulau-pulau itu. Menurut Gene Ashby dalam bukunya Pohnpei, An Island Argosy, nama aslinya adalah Soun Nan-leng (Karang Surga). Reruntuhan ini sering dijuluki sebagai “Venesia di Pasifik”.

Tidak ada yang dapat mengatakan bagaimana Nan Madol dan mengapa itu ditelantarkan. Banyak yang berpendapat bahwa Nan Madol diserang dan ditaklukkan. Yang lainnya mengatakan bahwa orang-orang asing membawa penyakit ke Pohnpei, yang menewaskan banyak penduduknya. Teori lainnya mengatakan bahwa suatu taifun kencang menghancurkan persediaan makanan pulau itu, sehingga memaksa dilakukannya evakuasi.

5. Monumen Yonaguni

Twitter

Situs paling terkenal di Jepang berada di kedalaman laut ini kerap disebut Atlantis Asia. Formasi bebatuan dasar laut ini berada di lepas pantai Yonaguni, ujung selatan kepulauan Ryukyu, Jepang yang ditemukan tahun 1987, saat Kihachiro Aratake, ketua Himpunan Pariwisata Yonaguni-Cho, mencari posisi yang bagus untuk mengamati hiu. Formasi yang berukuran sebesar stadion itu terdiri dari 5 candi, sebuah struktur bangunan berupa monumen dan sebuah istana. Di formasi tersebut terlihat ada bekas tanda-tanda tambang atau penggalian.

Bebatuan yang terletak di sepanjang garis lurus terutama di zona gempa bisa dengan mudah membentuk monumen. Namun banyak yang meyakini jika ini dulunya merupakan kota kuno. Profesor Universitas Boston Robert Schoch yang juga punya teori tentang Easter Island dibangun oleh raksasa kuno, seperti dilansir dari Idntimes berpikir bahwa Yonaguni mungkin campuran keduanya yaitu struktur alam dan buatan manusia.

Sebelum monumen itu terkubur oleh tsunami besar, manusia purba mungkin telah tinggal di antara formasi itu. Seperti manusia prasejarah yang menghiasi gua di Perancis, penduduk Monumen Yonaguni merapikan tempat itu dengan beberapa ukiran dan makam. Sejauh ini, pemerintah Jepang tidak tertarik dengan berbagai pendapat dan teori tersebut dan sampai belum mengirim ekspedisi resmi.  Hingga saat ini, situs ini masih menjadi misteri.

Written by Linda

fun-writer. joy-reader!

5 Tips Silaturahmi ke Keluarga Pacar Saat Ramadhan

Menikmati Pancaran Cahaya Surga di Goa Jomblang Yogya