Menjadi orang Indonesia tak melulu harus tinggal dan berkarier di Indonesia. Salah satu contohnya adalah Tania Gunadi, perempuan asal Bandung yang telah 15 tahun merintis karier akting di Negeri Paman Sam. Kendati telah mengambil kursus bahasa Inggris sebelum bertolak ke Los Angeles, rupanya tak membuat kemampuan berkomunikasinya lancar. Saat bekerja di sebuah gerai piza, ia terpaksa menjadi pembersih WC.
“Ambil kursus (bahasa) Inggris setahun. Sampai di LA, kerja di Pizza Hut. Orderan salah terus, aku di-komplain. Dari penerima telpon, jadi ngebersihin WC,” ujarnya saat menjadi panelis dalam sesi “Belajar, Bekerja, Bersaing dan Berprestasi di Luar Negeri: Pengalaman Diaspora” dalam Kongres Diaspora Indonesia Ke-4, di mal Kota Kasablanca, Jakarta, seperti dikutip dari CNNIndonesiacom, Kamis (6/7/2017).
Tania tak kehilangan keceriaan selama menjadi pembersih WC. Gaji USD 6 (sekitar Rp 90 ribu) tak membuatnya lantas putus asa. Pasalnya, uang saku sebesar Rp 3 juta kala itu habis hanya dalam kurun waktu 2 minggu, sehingga bagi Tania mendapat gaji dari pekerjaannya ini bisa cukup menopang biaya hidupnya di LA. Hingga suatu ketika, ia pun tergiur untuk mengikuti audisi yang diadakan Disney.
“Kata temanku, Disney lagi cari anak remaja yang ceria. Tapi aku nggak bisa (bahasa) Inggris. Temanku bilang, bayarannya USD 500 sehari (sekitar Rp 6 juta), terus aku coba dan dapat,” katanya.
Tania mengaku tak pernah malu untuk mencoba apapun. Banyak audisi telah ia lakoni. Ia bangga sebagai orang Indonesia, khususnya orang Sunda. Ia bercerita, program-program televisi Amerika Serikat antusias dengan artis yang mampu berbahasa selain bahasa Inggris. Bahkan, ia tak malu punya bahasa Inggris dengan ‘rasa’ Sunda dan menyanyikan lagu daerah Sunda dalam sebuah program televisi.
“(Bahasa) Inggris dengan aksen Sunda. How are you atuh,” tuturnya disusul tawa hadirin.
Tania telah sukses membintangi sejumlah serial televisi, film layar lebar dan menjadi pengisi suara dalam film seri animasi. Salah satu serial berjudul “Aaron Stone” mampu mendongkrak popularitasnya. Saat ditanya apa ia akan kembali ke Indonesia dan merintis karier di tanah kelahirannya, ia mengaku minder bersaing dengan aktris Indonesia.
“Pernah dua tahun lalu kerja di sini. Bintang film Indonesia cantik, mukaku aneh. Orang Amerika (bilang) ohh kamu aneh, lalu langsung diterima,” candanya.
Ia berpesan pada siapa saja yang ingin bersekolah maupun berkarir di luar negeri untuk jadi diri sendiri dan mendengarkan kata hati. Ia bercerita saat audisi dan harus bersaing dengan peserta lain yang rambutnya lurus, hitam dan cantik, membuatnya minder. Kemudian ia pun meluruskan rambut dan tetap tak lolos. Hal ini membuatnya stres. Ia pun selalu meyakinkan dirinya saat bercermin.
“Tiap lihat kaca, inilah temen baik aku. Aku nggak mau ngikutin orang lain, aku maunya dengerin temen baik aku di kaca,” tuturnya. (tom)