Suku Dayak adalah salah satu suku terbesar di Indonesia yang dikenal dengan keunikan dan keragaman budayanya yang masih dilestarikan hingga sekarang. Suku ini mendiami pulau Kalimantan selama lebih dari ratusan tahun lamanya. Nama Dayak berasal dari kata daya yang merupakan bahasa Kenyah yang artinya hulu sungai atau pedalaman. Pada awalnya suku Dayak memang menghuni daerah pinggiran hulu sungai yang dipenuhi bukit-bukit karena dari sanalah mereka bisa mendapatkan makanan dan juga kebutuhan hidup lainnya yang diberikan oleh alam. Meski terlihat sama, tapi suku Dayak ini ternyata memiliki ragam rumpun yang berbeda-beda dengan pakaian adat dan tradisi yang tak sama. Ingin tahu apa saja rumpun suku Dayak? Mari kita perhatikan dengan jelas!
1. Dayak Ngaju
Rumpun suku Dayak pertama adalah Dayak Ngaju yang tinggal di daerah aliran sungai Kapuas, Kahayan, Rungan Manuhing, Barito, dan Katingan. Pakaian adat Dayak Ngaju ini biasanya menggunakan warna merah dan emas yang dominan dengan pakaian yang menggunakan kain dan rompi yang terbuat dari bahan kulit. Untuk ikat rambut yang digunakan harus menggunakan bulu burung enggang dan ruai. Kaum lelakinya menggunakan dua tingkatan bulu burung sementara pada perempuan hanya satu baris saja. Setiap upacara atau acara adat, biasanya suku Dayak Ngaju membawakan tarian dengan menggunakan mandau atau parang seperti pada tari Hetawang Halangkalu.
2. Dayak Apo Kayan
Dayak Apo Kayan adalah suku Dayak yang tinggal di hulu sungai Kayan dan dataran tinggi Usun Apau, Baram, Sarawak. Dayak Apo Kayan memiliki ciri khas yang sangat unik yakni kaum perempuannya memiliki telinga panjang karena setiap tahunnya diberi anting yang cukup besar. Mereka menganggap semakin panjang telinga perempuan, maka semakin cantik terlihat. Untuk kaum lelakinya, kamu akan menemukan tato di sekujur badan yang menandakan status sosial yang dimiliki lelaki tersebut. Pakaian adat Dayak Apo Kayan biasanya didominasi warna hitam dengan perpaduan warna yang lebih cerah seperti kuning, biru, merah, hingga ungu dengan hiasan manik-manik yang khas.
3. Dayak Iban
Suku Dayak Iban disebut juga dengan nama Dayak Laut. Suku Dayak Iban tinggal di daerah Kalimantan Baray dan Utara. Sama dengan suku Dayak Apo Kayan, suku Dayak Iban memiliki tato di sekujur tubuhnya. Bedanya, tato yang ada pada suku Dayak Iban merupakan tato yang melambangkan pengalaman hidup, semakin banyak tato di tubuh orang tersebut maka semakin banyak pengalaman yang ia miliki di berbagai tempat. Motif tato yang sering digunakan adalah motif bunga terong. Pakaian adat perempuan Dayak Iban memiliki ciri khas pada ikat kepalanya yakni menggunakan hiasan dari logam dan hiasan bulu burung enggang dan ruai serta kepala burung.
4. Dayak Ot Danum
Suku Dayak Ot Danum atau yang juga dikenal dengan nama Dayak Rumpun Barito adalah rumpun suku Dayak yang tinggal di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. Banyak yang mengatakan kalau Dayak Ot Danum adalah rumpun induk dari Dayak Ngaju. Ciri khas dari suku dayak yang satu ini adalah saat ada acara atau upacara adat, suku ini menggunakan kerbau sebagai hewan yang akan dikurbankan. Dayak Ot Danum menggunakan pakaian tradisional yang memiliki variasi warna yang beragam seperti hitam, merah, kuning, hijau, dan putih. Untuk kaum pria menggunakan topi yang terbuat dari paduan kain dan rotan atau daun kelapa. Sedangkan untuk kaum perempuan hanya menggunakan lilitan daun kelapa.
5. Dayak Murut
Dayak Murut adalah rumpun Dayak yang berasal dari derah utara dataran tinggi pulau Kalimantan. Suku Dayak ini tersebar di daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Suku Dayak Murut sangat identik dengan tarian khasnya yang bernama Magunatip. Tarian ini membutuhkan kemahiran dan ketangkasan yang baik untuk menari melintasi buluh yang dipukul serentak untuk menghasilkan bunyi dan irama. Untuk pakaian tradisionalnya, Dayak Murut pada umumnya terbuat dari kain tenun yang berwarna agak gelap seperti hitam, merah tua, hingga kuning tua. Sementara untuk hiasan kepalanya tergolong sangat simple dengan ikatan kepala dari kain tenun dan tambahan bulu burung ruai.
Sekarang kamu sudah tahu khan lima rumpun suku Dayak yang menempati pulau Kalimantan. Kelima rumpun Dayak ini bisa kamu kunjungi kok, karena mereka sangat terbuka pada pendatang dan tidak mengisolasi diri layaknya suku pedalaman kebanyakan. Tapi sebelum berangkat, persiapkan budget yang cukup dan fisik yang kuat agar kamu bisa menjelajah hutan-hutan yang ada di Kalimantan sebelum sampai ke tempat tinggal suku Dayak. (jow)