Tidur saat pesawat lepas landas atau mendarat mungkin pernah dialami sebagian orang. Namun sebaiknya hal ini tidak dijadikan kebiasaan. Rupanya, tidur dalam kondisi pesawat take-off dan landing sangat tidak dianjurkan. Menurut sejumlah peneliti, tidur saat pesawat dalam keadaan tersebut bisa menyebabkan masalah kesehatan.
Dilansir dari New York Times, Jumat (8/9/2017), ketika pesawat naik ke udara atau pun turun, tekanan udara di kabin berubah secara cepat mengikuti ketinggian, dan jika tubuh tidak siap beradaptasi, hal tersebut bisa merusak gendang telinga.
Pakar kesehatan Inggris, Angela Chalmers menjelaskan, “Sebuah perubahan cepat di ketinggian berdampak pada tekanan udara di telinga. Ini menyebabkan kekosongan di tabung Eustachian yang membuat telinga terasa seperti tersumbat dan tidak terdengar suara.” Oleh karena itu, Chalmers menyarankan untuk tidak tidur selama lepas landas dan mendarat karena untuk mengurangi resiko tersebut.
Berdasarkan keterangan di situs MedlinePlus, sebuah situs informasi yang dikelola US National Library of Medicine, jika telinga tetap tersumbat maka bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan seperti pusing, infeksi di telinga, gendang telinga rusak dan yang lebih parah adalah telinga berdarah dan kehilangan pendengaran.
Berusaha tetap terjaga selama lepas landas dan mendarat membuat telinga mengimbangkan tekanan udara di dalam gendang telinga. “Menelan atau menguap membuka tabung Eustachian dan membuat udara mengalir masuk dan keluar ke bagian tengah telinga. Ini membantu mengimbangi tekanan udara di masing-masing gendang telinga,” tulis MedlinePlus.
“Jika tabung Eustachian tersumbat, tekanan udara di bagian tengah telinga berbeda dengan tekanan di bagian luar gendang telinga.” Nah, agar tidak mengantuk pada situasi kritis tersebut, bisa kamu atasi dengan mengunyah permen karet, minum air putih, atau makan permen lolipop.
Jadi, jangan suka tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yah JBers. (tom)